Bisnis.com, SAMARINDA - China General Nuclear Power Group, tengah berupaya menjalin kerja sama dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur di sektor pengadaan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir.
Berdasarkan siaran resmi Pemprov Kaltim, Jumat (17/4/2015), Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak telah melakukan pertemuan dengan manajemen perusahaan itu. Senior Vice President China General Nuclear Power Group (CGN), Zheng Dong Shan mengatakan sangat tertarik untuk membangun PLTN di Kaltim.
“Kami melihat yang sangat tinggi dari Gubernur Awang Faroek dan jajarannya terhadap PLTN. Dukungan akan menambah keyakinan kami untuk melanjutkan rencana ini,” katanya dalam siaran resmi yang diterima, Jumat (17/4/2015).
Sebagai informasi, hingga saat ini, CGN telah membangun 11 PLTN di China dan masih akan mengembangkan 14 PLTN lagi di sana. Selain itu, perusahaan tersebut melakukan konsorsium dengan perusahaan Perancis untuk mengembangkan PLTN di Inggris.
Lebih jauh perusahaan energi milik pemerintah China itu berambisi membangun tidak kurang dari 100 PLTN pada 2030. Provinsi Kalimantan Timur masuk dalam incaran perseroan itu guna memenuhi target tersebut.
Awang Faroek sejak awal menyatakan keseriusannya untuk mengembangkan PLTN di wilayahnya. Pihaknya bahkan sudah menjalin komunikasi yang intensif dengan Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan).
Awang mengungkapkan pihaknya menyambut baik keinginan para pihak yang tertarik untuk mengembangkan dan membangun PLTN di Kaltim. Pihaknya juga sudah menyiapkan beberapa lokasi yang dapat dijadikan rujukan sebagai lokasi pembangunan PLTN.
“Semua kami tampung, yang jelas kami sudah lakukan feasibility study [studi keayakan] dengan Batan. Kami siap jika PLTN dibangun di Kaltim," sebutnya.
Awang menilai pembangunan PLTN di Kaltim akan mengatasi masalah krisis listrik yang dihadapi masyarakat Kaltim. Kemudian, surplus listrik juga akan mendorong percepatan pertumbuhan sektor industri di wilayahnya.
“Saya yakin nuklir itu aman, tidak ada alasan untuk tidak menerima teknologi ini. Karena itu kami siap kalau di bangun di Kaltim,” ujarnya.
Sebagai Informasi, dalam Roadmap Kemandirian dan Kedaulatan Energi yang sudah disusun oleh Batan menyebutkan pemerintah dapat mengembangan PLTN di Kaltim pada 2020 atau setelah pengembangan PLTN 1,2,3 dan 4 di Bangka.
Dalam roadmap itu, waktu yang dibutuhkan untuk membangun PLTN di Kaltim membutuhkan 10 tahun, sehingga jika proyek pembangunan dimulai pada 2020, pembangunan PLTN tersebut akan selesai pada 2030.