Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Genjot Ekspor, Presiden Jokowi Minta Masukan Eksportir

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggelar rapat terbatas membahas kinerja ekspor dan impor Indonesia yang dilaporkan mencapai surplus US$1,13 miliar pada Maret 2015.
Presiden Joko Widodo memberikan sambutan saat pembukaan Pameran Kerajinan Khas Indonesia - Inacraft 2015 di Balai Sidang Jakarta, Rabu (8/4). International Handicraft Trade Fair (Inacraft) 2015 ke-17 tersebut, diikuti 1.600 perusahaan dari seluruh provinsi di Indonesia, diselenggarakan oleh Asosiasi Eksportir dan Produsen Handicraft Indonesia (Asephi) berlangsung hingga 12 April 2015./Antara
Presiden Joko Widodo memberikan sambutan saat pembukaan Pameran Kerajinan Khas Indonesia - Inacraft 2015 di Balai Sidang Jakarta, Rabu (8/4). International Handicraft Trade Fair (Inacraft) 2015 ke-17 tersebut, diikuti 1.600 perusahaan dari seluruh provinsi di Indonesia, diselenggarakan oleh Asosiasi Eksportir dan Produsen Handicraft Indonesia (Asephi) berlangsung hingga 12 April 2015./Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggelar rapat terbatas membahas kinerja ekspor dan impor Indonesia yang dilaporkan mencapai surplus US$1,13 miliar pada Maret 2015.

Rapat dihadiri oleh jajaran menteri ekonomi seperti Menteri Koordinator bidang Perekonomian Sofyan Djalil, Menteri Perdagangan Rachmat Gobel, Menteri Keuangan Bambang Brodjo‎negoro, dan Menteri Perindustrian Saleh Husin.

Pertemuan yang berlangsung di Istana Merdeka ini juga dihadiri oleh puluhan pengusaha yang mewakili Gabungan Perusahaan Ekspor Indonesia yang diketuai oleh Benny Soetrisno.

Adapun perwakilan perusahaan yang hadir a.l. dari PT Panasonic Gobel Indonesia, PT Apac Inti Corpora, PT Hino Motors Manufacturing Indonesia.

"Kami hadirkan bapak dan ibu pengusaha untuk memberikan masukan-masukan kepada pemerintah terutama dalam rangka memperkuat dan mengembangkan ekspor produk-produk negara kita," kata Jokowi, Rabu (15/4).

Presiden juga ingin mendengar usulan dari eksportir untuk memperbaiki neraca perdagangan Indonesia. Utamanya, peraturan dan regulasi pemerintah yang diperlukan oleh para pengusaha ‎untuk memanfaatkan peluang menggenjot ekspor.

"‎Kita juga ingin tahu sebetulnya regulasi apa yang diperlukan oleh para pengusaha dari sisi mana kita dorong, sudut mana kita bantu. Ini yang ingin kita berikan bantuan".

Jokowi menegaskan komitmen pemerintah untuk mempermudah izin dan memberikan insentif kepada pelaku usaha berorientasi ekspor.

Pemerintah akan memperbaiki infrastruktur penujang ekspor, seperti transportasi dan pelabuhan. Perbaikan infrastruktur diharapkan presiden mampu meningkatkan daya saing produk-produk ekspor Indonesia. ‎

"‎Tolong diberi tahu menteri Kabinet Kerja supaya paham apa yang harus dilakukan pemerintah untuk membantu swasta agar competitiveness naik dan tentu saja biaya-biaya bisa kita tekan sehingga memberikan daya dorong kita semua terhadap produk-produk Indonesia bisa berkompetisi di pasar global," pungkasnya.

Badan Pusat Statisktik (BPS) melaporkan ekspor Indonesia sepanjang Januari-Maret 2015 tercatat sebesar US$39,13 miliar atau mengalami penurunan sebesar 11,67% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. ‎

Adapun impor kuartal I/2015 sebesar US$36,70 miliar. Dengan demikian surplus neraca perdagangan pada periode tersebut sebesar US$2,43 miliar.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ana Noviani
Editor : Yusran Yunus

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper