Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Pengembang Yang Sewakan Pabrik di Kawasan Industri

Sejumlah pengembang kawasan industri menemukan model pengembangan baru untuk menarik minat investor. Kini, pengembang tidak hanya melakukan sistem penjualan lahan untuk mencapai target transaksi tetapi juga mulai menerapkan sistem persewaan pabrik.
Suasana pembangunan salah satu pabrik yang ada di Kawasan Industri Bukit Indah City, Purwakarta, Jawa Barat./Bisnis
Suasana pembangunan salah satu pabrik yang ada di Kawasan Industri Bukit Indah City, Purwakarta, Jawa Barat./Bisnis
Bisnis.com, JAKARTA — Sejumlah pengembang kawasan industri menemukan model pengembangan baru untuk menarik minat investor. Kini, pengembang tidak hanya melakukan sistem penjualan lahan untuk mencapai target transaksi tetapi juga mulai menerapkan sistem persewaan pabrik.
General Manager Greenland International Industrial Center Stefanus Sehonan mengatakan pihaknya telah menerapkan model persewaan pabrik.
Dia menuturkan kawasan industri yang masuk dalam pengembangan kota Deltamas milik Sinarmas Land itu telah memperkenalkan sistem sewa pabrik pada kuartal 1/2015. Namun pemasarannya akan digelar pada kuartal II/2015.
“Fase pertama akan kami bangun 4 unit pabrik. Rencananya, pabrik-pabrik sewa tersebut dapat beroperasi pada Juli mendatang,” katanya saat dihubungi Bisnis, Selasa (14/4/2015).
Stafanus menambahkan, investor menyambut baik saat produk tersebut diperkenalkan. Menurutnya, investor asing banyak yang menaruh minat pada pabrik sewa.
Peminat pabrik sewa, lanjutnya, masih didominasi oleh investor asal Jepang sedangkan sisanya dari negara-negara di Asia Tenggara. Adapun minat investor banyak terlihat pada pabrik berluaskan 1.700 m2.
Senada, PT Agung Podomoro Land Tbk melalui Podomoro Industrial Park juga hendak memasarkan sistem serupa di kawasan industri yang berlokasi di Karawang, Jawa Barat.
CEO Podomoro Industrial Park Johannes Archiadi mengatakan pihaknya juga menawarkan kepada investor bangunan pabrik yang disewakan. Hal tersebut bertujuan mengakomodasi kemauan investor yang belum tertarik membeli lahan.
Menurutnya, sistem itu dapat mengenalkan kepada investor tentang bisnis di kawasan industri di Indonesia tanpa memaksa investor untuk membeli lahan.
Investor tersebut, lanjut Johannes bukanlah investor yang tidak mampu memebeli lahan melainkan belum begitu yakin dengan iklim investasi di Tanah Air. Jadi mereka mencoba masuk dengan sistem sewa pabrik.
“Investor tipe seperti itu tidak ingin mengambil resiko dengan meletakakkan uang banyak-banyak di tanah,” katanya.
Podomoro Industrial Park mulai memasarkan pabrik sewa pada kuartal IV/2015. Pihaknya  akan membangunkan pabrik sesuai permintaan investor.
Associate Director and Research Colliers International Indonesia Ferry Salanto Pabrik Sewa ini diminati oleh industri-industri kecil sebagai penopang industri utama.
"Pabrik ini dipasarkan kepada investor asing yang mulai merambah bisnis ke Indonesia,” tuturnya.

Sementara itu, harga sewa yang dipatok pengembang ada di kisaran US$5-8 per meter persegi per bulan. Harga tersebut di luar biaya perawatan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper