Bisnis.com, JAKARTA—Investor Jepang tetap minat berinvestasi membangun pelabuhan barang meski terjadi pergeseran pembangunan proyek ke wilayah timur Jawa Barat.
Duta Besar Indonesia untuk Jepang Yusron Ihza Mahendra mengatakan investor Jepang tak mengurungkan niat berinvestasi dan tetap berharap proyek pelabuhan yang semula akan dibangun di Cilamaya, Karawang, tetap berjalan.
“Ada rencana pemerintah menggeser pelabuhan Cimalaya ke arah timur, Jepang tentu berharap bisa dilakukan, kalau digeser Jepang tetap minat,”ujarnya di Istana Wakil Presiden, Rabu(8/4/2015).
Menurut dia, Indonesia hendak dijadikan basis ekspor sehingga butuh infrastruktur pendukung, yakni pelabuhan yang memadai. Nantinya, pelabuhan akan menopang pendistribusian arus barang industri yang diproduksi di wilayah terdekat.
Sebelumnya, Wakil Presiden Jusuf Kalla mengonfirmasi proyek pembangunan pelabuhan tidak dibatalkan, melainkan hanya dipindahkan ke kawasan paling Timur Jawa Barat.
Alasannya, banyak pipa minyak dan gas di wilayah Cilamaya yang akan terganggu dan membahayakan dari sisi lalu lintas laut.
Kemungkinan wilayah yang terpilih ialah Kabupaten Subang atau Indramayu, karena merupakan kawasan bebas pipa jalur minyak dan gas ataupun anjungan minyak lepas pantai.
Terkait investor, Kalla mengatakan pemerintah akan membuka kembali tender proyek yang akan diikuti oleh sejumlah investor.
Kendati melakukan kajian ulang, Kalla membantah jika pembangunan proyek akan lebih lambat dari target jangka menengah pemerintah.
Pengusaha dan pemilik Kalla Group itu juga mengaku niilai investasi pembangunan pelabuhan setelah dipindah ke wilayah lain akan sama dengan proyek di Cilamaya.
Rencananya, pembangunan Pelabuhan Cilamaya merupakan strategi pemerintah untuk mengurangi beban kinerja Pelabuhan Tanjung Priok di Jakarta.