Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IKM Jabar Minta Jokowi Realisasikan Janji Mobil Nasional

Forum Industri Kecil dan Menengah Jawa Barat meminta Presiden Joko Widodo merealisasikan janjinya untuk berpihak kepada IKM otomotif lokal dengan cara mengembangkan mobil atau motor nasional.
Siswa SMK Warga menyelesaikan perakitan Mobil Esemka di bengkel sekolah mereka di Mojosongo, Solo, Jawa Tengah, Senin (9/2/2015). Meskipun Mobil Esemka diharapkan menjadi cikal bakal mobil nasional pada 2012, tetapi Presiden Joko Widodo pada kunjungannya di Malaysia telah menghadiri kerja sama perusahaan otomotif Proton Malaysia dengan perusahaan swata di Indonesia untuk mempelajari kemungkinan mengembangkan mobil nasional Indonesia. /ANTARA
Siswa SMK Warga menyelesaikan perakitan Mobil Esemka di bengkel sekolah mereka di Mojosongo, Solo, Jawa Tengah, Senin (9/2/2015). Meskipun Mobil Esemka diharapkan menjadi cikal bakal mobil nasional pada 2012, tetapi Presiden Joko Widodo pada kunjungannya di Malaysia telah menghadiri kerja sama perusahaan otomotif Proton Malaysia dengan perusahaan swata di Indonesia untuk mempelajari kemungkinan mengembangkan mobil nasional Indonesia. /ANTARA

Bisnis.com, BANDUNG—Forum Industri Kecil dan Menengah Jawa Barat meminta Presiden Joko Widodo merealisasikan janjinya untuk berpihak kepada IKM otomotif lokal dengan cara mengembangkan mobil atau motor nasional.

K. Fuzy Agus, Ketua Forum IKM Jabar, mengatakan industri IKM khususnya otomotif selama ini terus berada dalam ketidakpastian, karena pemerintah sendiri tidak memiliki kebijakan yang fokus pada keberpihakan para pelaku.

"Ketika rupiah melemah terhadap dolar Amerika dan bahan bakar minyak [BBM] juga naik turun, pelaku usaha kesulitan karena bahan baku menjadi mahal. Sementara itu, untuk masuk ke pasarnya sendiri juga bukan hal yang mudah. Kami sejak lama berada dalam ketidakpastian seperti ini, pemerintahan baru khususnya presiden seharusnya bisa mengambil langkah startegis yang tegas," katanya kepada Bisnis, Senin (6/4).

Dia beralasan kendaraan nasional penting didirikan karena saat ini industri komponen lokal sulit memasok barang ke perusahaan besar asing.

Fuzy mengatakan seperti di daerah Karawang, penanam modal asing (PMA) masuk tidak hanya membawa industri manufaktur saja tetapi juga pelaku IKM mereka sendiri. Sehingga, pemerintah Indonesia sudah jelas gagal menjaga pertahanan tersebut.

"Kami inginnya kontribusi, caranya dengan belajar mulai dari peralaan dan hal lainnya. Tetapi kami tidak pernah diberi kesempatan untuk masuk ke industri besar," ujarnya.

Oleh karena itu, dia mengharapkan kebijakan serius keberpihakan pada industri IKM harus didatangkan dari dari pemerintah atau bukan swasta. Hal ini dilakukan agar para pelaku dapat mulai membangun basis pertahanan atau pohon yang mendukung industri strategis ini dan nantinya siap untuk bersaing.

Sementara itu, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Barat mengklaim industri komponen otomotif lokal berskala kecil dan menengah di wilayahnya sudah siap bersaing menghadapi pasar bebas Asean akhir tahun ini.

Kepala Disperindag Jabar Ferry Sofwan Arief mengatakan industri kecil dan menengah (IKM) komponen otomotif lokal sudah banyak yang menjadi pemasok industri besar salah satunya aksesoris.

"Kami optimistis IKM komponen otomotif lokal akan mampu bersaing. Sehingga pelaku usaha tidak usah terlalu khawatir menghadapi pasar bebas Asean nanti," ujarnya.

Kendati demikian, menurut Ferry ada beberapa hal yang harus dibenahi oleh industri ini. Salah satunya perbaikan pabrik agar produk lebih rapi dan mampu langsung dipasarkan oleh industri terkait.

Untuk kemasan, Ferry menilai harus ada konsep pengemasan yang lebih baik agar bisa bersaing di pasar yang lebih luas, karena tantangannya bukan lagi produk dalam negeri tapi juga dari negara lain.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper