Bisnis.com, KUPANG - Dinas perhubungan (Dishub) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) mengajak investor untuk bisa menanamkan modalnya untuk pengadaan kapal-kapal cepat memperlancar jalur laut antarnusa di Provinsi kepulauan itu.
Kepala Dinas perhubungan NTT Richard Djami mengatakan perlu dilakukan kerja sama dengan pihak swasta untuk menambah armada kapal-kapal cepat, guna memperlancar serta meningkatkan sistem perekonomian pulau-pulau di NTT.
"Kita tidak bisa mengharapkan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) dari pemerintah daerah untuk mengadakan kapal-kapal penumpang tambahan, khususnya kapal cepat yang berfungsi mengangkut penumpang dari satu pulau ke pulau yang lain," katanya di Kupang, Rabu (25/3/2015).
Menurutnya saat ini pemerintah hanya mengandalkan dana subsidi untuk pembangunan serta penambahan kapal-kapal serta penambahan pelabuhan feri saja untuk memperlancar rute-rute yang telah ada.
Ia memberi contoh pengadaan pelabuhan dan pembukaan rute di pulau Teluk Gurita yang telah dilaksanakan terpaksa mengandalkan subsidi pemerintah untuk fasilitas dermaga di tempat tersebut, padahal menurutnya wilayah di sana aktivitas masyarakat masih kurang.
Namun tujuan pembangunaan serta pembukaan rute di pulau tersebut adalah untuk merangsang kehadiran pihak swasta agar turut membantu membuka jalur transportasi laut di daerah tersebut.
Richard menyebutkan sampai saat ini baru ada beberapa kapal cepat saja yang bisa membantu memperlancar jalur perjalanan laut dari satu pulau ke pulau yang lain. Dan hampir semuanya berasal dari pihak swasta.
"Kalau pihak swasta sudah memegang kendali bidang perhubungan laut maka ke depan pemerintah provinsi hanya bisa mendukung saja, dan semuanya diserahkan langsung ke pihak swasta," tuturnya.
Terkait apakah dinas perhubungan mempunyai rencana untuk membuka rute baru di NTT, ia mengatakan masih melihat kebutuhan masyarakat NTT serta ketersediaan armada untuk membuka rute baru tersebut.
Namun ia memastikan bahwa hampir semua pulau di NTT telah memiliki pelabuhan-pelabuhan dan memiliki rute, kecuali beberapa pulau terdepan di NTT yang tidak memiliki penghuni.
"Namun pastinya NTT masih membutuhkan pelabuhan-pelabuhan baru serta perbaikan-perbaikan pelabuhan yang berguna untuk menunjang program tol laut yang dicanangkan Presiden Joko Widodo," tambahnya.[]