Bisnis.com, JAKARTA - Perdagangan antarpulau di Indonesia yang diharapkan mampu menghilangkan disparitas harga antara Pulau Jawa dan wilayah lainnya masih terkendala infrastruktur sehingga menyebabkan tingginya biaya logistik.
"Biaya logistik membengkak karena pengaruh infrastruktur," kata Kepala Pusat Kebijakan Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan, Ninuk Rahayuningrum, di Jakarta, Rabu (18/3/2015).
Ninuk mengatakan, seperti pada infrastruktur pelabuhan, beberapa masalah yang menyebabkan naiknya biaya logistik antara lain adalah kecepatan bongkar muat yang relatif lambat, dan juga keterbatasan dermaga.
Menurut Ninuk, di salah satu daerah yang ada di Indonesia biaya tenaga kerja bongkar muat sangat tinggi, namun produktivitas masih terbilang cukup rendah.
Sementara selain keterbatasan infrastruktur pelabuhan, infrastruktur jalan yang berada di kota atau kabupaten juga menambah beban biaya logistik di Indonesia. Beberapa permasalahannya antara lain adalah jalanan yang rusak, jalanan sempit dan jalanan relatif sempit.
Berdasarkan data dari Badan Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan Perdagangan tahun 2013, salah satu contoh adalah biaya logistik untuk mendistribusikan beras dari Mojokerto, Jawa Timur ke Manado, Sulawesi Utara sebesar Rp705 per kilogram.
Dari total biaya logistik untuk per kilogram beras tersebut, komponen "sea freight" atau ongkos angkut paling banyak memakan biaya sebesar Rp497,8 per kilogram. Sementara untuk di kota tujuan, biaya angkutan truk sebesar Rp108,4 per kilogram, dan biaya angkutan truk dari kota asal sebesar Rp99,2 per kilogram.
Sementara biaya logistik dari Mojokerto ke Medan, Sumatera Utara sebesar Rp222,3 per kilogram. Di mana untuk biaya angkutan truk di kota tujuan sebesar Rp119,4 per kilogram, dan biaya angkutan truk di kota asal sebesar Rp99,2 per kilogram.
Biaya sea freight merupakan komponen terbesar kurang lebih mencapai 58 persen dari total keseluruhan biaya logistik. Dan dari data yang diambil dari beberapa kota di Indonesia tersebut, rata-rata biaya logistik dari empat rute adalah sebesar Rp519 per kilogram.
Dari data tersebut, persentase total biaya logistik per kilogram terhadap harga jual kurang lebih 4%-7%.
Perdagangan Antarpulau Terhambat Infrastruktur
Perdagangan antarpulau di Indonesia yang diharapkan mampu menghilangkan disparitas harga antara Pulau Jawa dan wilayah lainnya masih terkendala infrastruktur sehingga menyebabkan tingginya biaya logistik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
1 jam yang lalu
Tancap Gas Borong Saham CPIN Awal Kuartal IV/2024
1 jam yang lalu
Batu Bara Berkobar, Bukit Asam PTBA Incar Kenaikan Kinerja
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
2 menit yang lalu
Uni Eropa Dikabarkan Tunda UU Antideforestasi Setahun
13 menit yang lalu
BTN Siap Dukung Program 3 Juta Rumah Prabowo, Tapi Wanti-wanti Soal Ini
22 menit yang lalu