Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Survei Indikator: RI Kekurangan Armada Transportasi Berbasis Rel

Berdasarkan hasil survei terbaru, Indonesia masih kekurangan armada transportasi berbasis rel seiring dengan peningkatan jumlah penumpang.
Rangkaian kereta rel listrik (KRL) melintas dengan latarbelakang jajaran gedung bertingkat di Jakarta, Minggu (21/7/2024). Bisnis/Abdurachman
Rangkaian kereta rel listrik (KRL) melintas dengan latarbelakang jajaran gedung bertingkat di Jakarta, Minggu (21/7/2024). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA - Hasil survei Lembaga Indikator menyebutkan sejumlah moda transportasi berbasis rel, seperti Kereta Api, Commuter Line, LRT, dan MRT masih kekurangan seperti armada, kenyamanan serta keamanan. 

Data Indikator terkait survei Evaluasi Publik atas Kinerja Sektor Transportasi Umum dan Perhubungan Pemerintahan Jokowi menunjukkan Indeks Kepuasan Pengguna Transportasi Umum adalah 3.962, atau berada di kategori Tinggi. 

Indeks tertinggi di aspek keterandalan yaitu transportasi umum membantu menyelesaikan urusan warga dengan skor indeks 4.193, sedangkan yang terendah adalah aspek Jumlah Armada dengan skor 3.704.

Berikut hasil survei untuk moda transportasi berbasis rel:

1. Kereta Api

Pengguna kereta api menunjukkan tingkat kepuasan yang sangat tinggi, dengan 90,9% menyatakan sangat atau cukup puas. Fasilitas pendukung yang baik menjadi faktor utama dengan tingkat kepuasan mencapai 96,3%, diikuti dengan kemudahan dalam menyelesaikan urusan (96,2%) dan rute yang sesuai dengan kebutuhan (95,9%). Meski demikian, peningkatan jumlah armada tetap diperlukan guna menghadapi lonjakan jumlah penumpang di masa depan.

2. Kereta Commuter Line

Kereta Commuter Line juga memperoleh kepuasan tinggi dari penggunanya, dengan 94,7% menyatakan puas. Faktor keterjangkauan harga menjadi sorotan dengan kepuasan mencapai 99,4%, sedangkan fasilitas pendukung juga diapresiasi (98,1%). Meskipun demikian, jumlah armada dan kenyamanan masih menjadi aspek yang dapat diperbaiki, terutama pada jam-jam sibuk di mana kepadatan penumpang sangat tinggi.

3. Lintas Raya Terpadu (LRT)

LRT mencatat kepuasan tertinggi di antara moda lainnya, dengan 97,4% pengguna merasa sangat atau cukup puas. Pengguna menyoroti kemampuannya dalam membantu menyelesaikan urusan sehari-hari (100%) dan fasilitas pendukung yang baik (100%). Namun, jumlah armada yang masih terbatas serta aspek keselamatan dan keamanan menjadi tantangan bagi pengelola LRT untuk lebih meningkatkan kualitas layanan.

4. Mass Rapid Transportation (MRT)

MRT juga mendapatkan respon positif dari para penggunanya, dengan 94,9% menyatakan puas. Ketepatan waktu menjadi keunggulan utama MRT dengan kepuasan mencapai 97,1%, disusul oleh kemampuannya dalam membantu warga menyelesaikan urusan (96,9%). Namun, tantangan terbesar MRT adalah kekurangan jumlah armada yang hanya mendapatkan tingkat kepuasan 61,7%. Selain itu, fasilitas pendukung juga masih perlu ditingkatkan, dengan tingkat kepuasan 84,3%.

Di sisi lain, berdasarkan data Kementerian Perhubungan (Kemenhub) sejak 2014 hingga 2024 pada sektor perkeretaapian, pihaknya telah melakukan perbaikan dan pembangunan 80 jalur kereta api. Perinciannya yaitu 55 pembangunan jalur kereta api dan 25 peningkatan dan rehabilitasi jalur kereta api. 

Untuk pembangunan LRT Jabodebek, Kemenhub mencatatkan pembangunan 49,21 kilometer jalur ganda KA dengan total 18 stasiun. Pembangunan tersebut memakan biaya hingga Rp29,9 triliun. 

Kemudian MRT North South Phase I telah dibangun 15,7 kilometer jalur dengan 13 stasiun yaitu 7 stasiun layang dan 6 stasiun bawah tanah. 

Terakhir pembangunan kereta cepat dengan 4 stasiun memiliki jalur double track sepanjang 142,3 kilometer dan kecepatan mencapai 350 kilometer per jam. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Artha Adventy
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper