Bisnis.com, JAKARTA-- Pengembang asal Jepang, PT Tokyu Land Indonesia, siap menggelontorkan dana sejumlah 65 miliar Yen atau setara dengan Rp7,08 triliun.
Dana tersebut digunakan untuk membangun dua kondominum di kawasan TB Simatupang, Jakarta Selatan dan Bumi Serpong Damai, Tangerang Selatan.
Adapun proyek Branz Simatupang menelan dana 15 miliar Yen atau Rp1,63 triliun. Proyek itu terdiri dari dua menara kondo. Sementara itu, Branz BSD membutuhkan investasi 50 miliar Yen atau Rp5,45 triliun. Adapun Branz BSD terdiri dari tiga menara kondo.
Presiden Direktur Tokyu Land Indonesia Shinya Miwa mengatakan Indonesia akan menjadi negara prioritas yang difokuskan untuk sasaran investasi luar negeri.
"Kami sudah sulit mengembangkan bisnis properti di negeri kami sendiri [Jepang] karena berkurangnya populasi penduduk. Hal itu berimbas terhadap bisnis realestat. Kalau di Indonesia marketnya masih sangat besar," katanya kepada Bisnis.com, Kamis, (12/3/2015).
Untuk itu, perusahaan akan fokus mengembangkan segmen residensial. Proyek kondomium yang akan dibangun, lanjutnya, ditargetkan bagi pembeli lokal dari kelas menengah ke atas.
"Pemerintah Indonesia belum membuka kran kepemilikan asing. Jadi, kami menyasar warga lokal di Jakarta dan Serpong," lanjutnya.
Kedua proyek kondominium tersebut akan dipasarkan pada Semester II/2015.
Miwa menambahkan, kini perusahaan telah berani mengembangkan properti tanpa kerjasama dengan pengembang lokal. Proyek Branz Simatupang merupakan proyek tunggal perusahaan yang didirikan sendiri, sedangkan Branz BSD dikembangkan dengan sesama pengembang Jepang yaitu Mitsubishi Corporation.
Direktur Tokyu Land Indonesia Tai Horikawa menuturkan tidak menutup kemungkinan pihaknya menyasar sektor lain selain residensial.
Menurutnya, pihaknya tertarik mengembangkan perkantoran, pusat perbelanjaan dan hotel. "Kami akan memiliki proyek terpadu di pusat bisnis distrik Jakarta, tapi kami belum bisa sampaikan dulu," lanjutnya.