Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gas Elpiji, Disparitas Harga Penyebab Kelangkaan

Selain menerapkan prinsip dasar penentuan harga gas elpiji yang adil, pemerintah juga perlu memprioritaskan keperluan gas untuk rumah tangga guna mengatasi kelangkaan dan kenaikan harga gas yang terus meresahkan masyarakat.
Gas elpiji 3 kg/Bisnis.com
Gas elpiji 3 kg/Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - Selain menerapkan prinsip dasar penentuan harga gas elpiji yang adil, pemerintah juga perlu memprioritaskan keperluan gas untuk rumah tangga guna mengatasi kelangkaan dan kenaikan harga gas yang terus meresahkan masyarakat.

Ketua Komisi VII DPR RI Kardaya Warnika mengatakan selama ini pemerintah menerapkan kebijakan yang anomali atas harga gas elpiji ukuran 3 kg dan gas ukuran 12 kg. Menurutnya, dengan harga gas Rp4.000 per kilogram untuk tabung gas ukuran 3 kilogram dan Rp11.500 untuk gas elpiji ukuran 12 kilogram maka jelas masyarakat akan membeli gas ukuran 3 kilogram karena lebih murah. Akibatnya, gas tersebut menjadi langka dan harganya naik.

"Harga gas kita telah menyalahi prinsip dasar penentuan harga. Barang yang sama kok dijual dengan harga yang berbeda," ujarnya dalam diskusi bertema Energi Kita di sebuah kafe di kawasan Cikini, Jakarta Pusat. Turut menjadi nara sumber pada diskusi mingguan itu pengamat kebijakan publik Agus Pambagio dan  Direktur Pembinaan dan Program Kementerian ESDM Agus Cahyono Adi.

Menurutnya, pemerintah tidak perlu menetapkan harga khusus untuk barang kebutuhan masyarakt tersebut karena pedagang akan memamfaatkan disparitas harga. Dia mencontohkan upaya menginjeksikan gas dari tabung yang lebih besar ke tabung gas yang lebih kecil untuk memenuhi kebutuhan pasar.

Pada bagian lain dia meminta agar pemerintah segera membangun jaringan gas untuk kebutuhan rumah tangga di perkotaan untuk mengatasi solusi kenaikan harga dan kelangkaan gas elpiji.

Kardaya memaparkan bahwa pemerintah harus mendorong sikap PGN untuk membangun infrastruktur pipa gas di dalam kota. Dia menilai jika pipa gas kota selesai, distribusi gas untuk rumah tangga menjadi sangat mudah, apalagi banyak tempat tinggal yang sudah menjadi kompleks perumahan.

"Itu PGN harus masuk dan bisa mengurangi impor elpiji. Kan elpiji juga harus impor," kata Kardaya.

Sementara itu, Agus Chayono Adi mengakui tidak mudah untuk mengawasi pendistribusian gas elpiji di lapangan. Menurutnya, sebenarnya gas elpiji ukuran 3 kiligram hanya dijual di tempat tertentu. Namun dalam praktiknya penjualan gas untuk rumah tangga itu tidak sesuai dengan aturan yang berlaku.[]

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Fatkhul Maskur

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper