Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Peternak di Bandung Genjot Produk Turunan Susu Sapi

Koperasi Peternak Bandung Selatan atau KPBS Jawa Barat terus menggenjot produk turunan dari hasil susu murni, guna mendongkrak pendapatan masyarakat.
Produk turunan dari hasil susu murni di Bandung selama ini diolah menjadi yoghurt, mozarella, dan butter. Hal ini terus dilakukan agar pendapatan masyarakat bisa terdongkrak./Ilustrasi Sapi perah-Bisnis
Produk turunan dari hasil susu murni di Bandung selama ini diolah menjadi yoghurt, mozarella, dan butter. Hal ini terus dilakukan agar pendapatan masyarakat bisa terdongkrak./Ilustrasi Sapi perah-Bisnis

Bisnis.com, BANDUNG - Koperasi Peternak Bandung Selatan atau KPBS Jawa Barat terus menggenjot produk turunan dari hasil susu murni, guna mendongkrak pendapatan masyarakat.

Ketua KPBS Aun Gunawan mengatakan produk turunan dari hasil susu murni selama ini diolah menjadi yoghurt, mozarella, dan butter. Hal ini terus dilakukan agar pendapatan masyarakat bisa terdongkrak.

"Produk turunan in sudah merambah luar Jabar, bahkan hingga ke Bali. Kami tidak khawatir produk ini akan kalah di pasaran, karena pasokannya sudah dikontrak  beberapa hotel, kafe, dan restoran,” katanya, Rabu (25/2/2015).

Kendati demikian, masih terdapat sejumlah kendala dalam pengembangan produk turunan tersebut antara lain pasokan susu dari peternak. Aun mengatakan pihaknya pernah menggunakan bahan baku susu sapi perah dari daerah lain dan hasilnya justru kurang memuaskan.

Oleh karena itu, dia mengharapkan pemerintah dapat mengambil langkah strategis untuk menjaga ketersediaan bahan baku berupa susu tersebut dengan menambah populasi sapi perah dan ketersediaan rumput bagi para peternak.

"Jika bahan baku utamanya tidak ada maka sulit memproduksi produk turunan. Populasi sapi perlu dijaga dengan terus menambah bibit sapi perah atau paling tidak lahan rumput untuk pakannya. Jika lahannya ada, peternak dapat inisiatif juga untuk mencari sendiri tambahan peliharaannya," ungkapnya.

Ketua Gabungan Koperasi Susu Indonesia (GKSI) Jabar Dedi Setiadi menjelaskan selama ini pihaknya terus mengembangkan produk turunan dari susu murni berupa kombinasi susu segar dan krim serta susu bubuk di PT Industri Susu Alam Murni (ISAM).

Dalam sehari, katanya, pasokan susu untuk memproduksi produk turunan bisa mencapai 450 ton per hari. “Untuk penetrasi pasar di Jabar masih lumayan besar, sehingga kami optimistis produk turunan ini mampu meningkat tiap tahunnya,” ujarnya.

Menurutnya, jelang pasang bebas Asean, diharapkan produk turunan dari GKSI bisa berdaya saing dengan impor. Karena hal ini menyangkut pendapatan masyarakat yang bisa terancam.

Sementara itu, Sekretaris Perhimpunan Peternak Sapi dan Kerbau Indonesia (PPSKI) Jabar Robby Agustiar mengharapkan pemerintah serius dalam melakukan program penyelamatan sapi betina produktif  karena dikhawatirkan penjagalan terjadi lagi seperti 2012 lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper