Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kawasan Berikat Nusantara Diminta Responsif Hadapi Banjir

Sejumlah investor yang menyewa lokasi di Kawasan Berikat Nusantara (KBN) meminta agar manajemen perseroan BUMN tersebut lebih responsif dalam penanganan masalah banjir di wilayahnya sehingga tidak mengganggu proses bisnis.
ilustrasi
ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA - Sejumlah investor yang menyewa lokasi di Kawasan Berikat Nusantara (KBN) meminta agar manajemen perseroan BUMN tersebut lebih responsif dalam penanganan masalah banjir di wilayahnya sehingga tidak mengganggu proses bisnis.

Manajer HRD PT Fokus Garmindo, Sudirman yang menilai KBN sangat kurang tanggap dan sigap menghadapi banjir yang terjadi di wilayahnya pada 2015 ini tidak seperti tahun sebelumnya.

"Banyak perusahaan tidak beroperasi, ada yang tiga hari yakni Senin (9/2) sampai Rabu. Ada juga Senin -Jumat. Ada yang Selasa-Jumat, dll. Macam-macam harinya karena ada beberapa gardu listrik yang masih mati. Tapi kami tidak mendapat keterangan apa-apa dari manajemen KBN," ujarnya, kepada Bisnis.com, Minggu (15/2/2015).

Menurutnya langkah KBN dalam penanganan banjir kali ini nol besar dan tidak ada tindakan sama sekali. Bahkan, pihaknya juga mendapatkan keluhan serupa dari investor asal Korea yang menyesalkan minimnya perhatian KBN.

"Kami harap jangan sampai lepas tangan. Kalau ada banjir sebaiknya langkahnya bagaimana, misalkan ada support antar jemput ribuan karyawan atau seperti apa. Padahal setiap tahun yang kami bayarkan juga meningkat seharusnya dibarengi layanan semakin prima," harapnya.

Bahkan, lanjutnya informasi yang diperolehnya akibat panik dan bercampur antara lautan manusia dan air banjir yang disertai desak-desakan, dikabarkan mengakibatkan 2 karyawan meninggal dunia.

"Kami belum tahu karyawan perusahaan mana, tapi informasinya ada 2 orang yang meninggal akibat banjir kemarin itu," tuturnya.

PT Fokus Garmindo yang membawahi 600 karyawan tersebut sampai saat ini mengaku juga belum menemukan angka kerugian secara material pastinya mengingat masih proses penghitungan.

"Kami harap pihak manajemen lebih tanggap karena pada ujungnya ini demi kepentingan bersama," tuturnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper