Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KBN Siapkan Program Kerja Baru, Tampung Aspirasi Pemegang Saham

Menurut data perseroan, nilai aset KBN saat ini mencapai Rp2,36 triliun.
Kantor Kawasan Berikat Nusantara. /kbn.co.id
Kantor Kawasan Berikat Nusantara. /kbn.co.id

Bisnis.com, JAKARTA — PT Kawasan Berikat Nusantara (Persero) akan melakukan konsolidasi secara internal serta melakukan evaluasi program kerja berjalan dan rencana strategis ke depan.

Direktur Utama KBN Alif Abadi menjelaskan bahwa setelah ditetapkan sebagai dirut perusahaan pelat merah tersebut, dirinya bersama dua direktur baru yang lain, akan melakukan kajian mendalam sebelum mengambil keputusan serta membuat program kerja baru.

"Langkah pertama kami saat ini adalah konsolidasi di internal, lalu kami juga evaluasi segala hal terkait rencana strategis di KBN. Selain itu kami berkomitmen untuk mengimplementasikan roadmap BUMN dan menampung aspirasi pemegang saham secara komprehensif," ujarnya kepada wartawan seusai kegiatan pisah sambut direksi KBN, Kamis (19/11/2020).

Dari data perseroan, Alif Abadi diangkat sebagai Direktur Utama KBN oleh Menteri BUMN Erick Thohir pada 10 November 2020. Dua direktur lain yang ikut dilantik adalah Ari Henryanto sebagai Direktur Keuangan dan Agus Hendardi sebagai Direktur Pengembangan.

Alif menyebut dirinya bersama dengan jajaran direksi baru di perseroan, serta dengan dukungan penuh dari tim KBN akan berupaya merealisasikan serta melampaui target perusahaan dalam jangka pendek, menengah, dan jangka panjang.

Agus Hendardi menjelaskan bahwa dirinya baru 5 hari mempelajari berbagai dokumen tentang sumber daya manusia di perseroan.

"Soal SDM akan kami pelajari lagi apa saja tantangannya, jadi kami tidak berani mengatakan ada kekurangan, kelebihan, atau sudah pas soal SDM di sini, tentunya keinginan kami adalah bisa memenuhi kebutuhan pasar sehingga menjadi perusahaan yang profesional dalam pengelolaan kawasan industri," ujarnya.

Adapun, menurut data perseroan, nilai aset KBN saat ini mencapai Rp2,36 triliun. Pada 2020 perseroan menyatakan berpotensi mendapatkan laba bersih Rp117,81 miliar atau naik dari pencapaian pada 2019 yang senilai Rp92,60 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Arif Gunawan
Editor : Zufrizal
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper