Bisnis.com, SEMARANG—PT Pelabuhan Indonesia (Persero) III cabang Tanjung Intan, Cilacap, Jawa Tengah, mematok peningkatan bongkar muat barang hingga 150% pada 2015 menyusul pertumbuhan signifikan pada tahun sebelumnya.
Djumadi, General Manager Pelindo III cabang Tanjung Intan, optimistis dengan target tinggi tersebut. Pasalnya, dia menjelaskan pada tahun ini sejumlah industri dan daya pendukungnya akan mulai beroperasi.
Menurutnya, pengoperasian pabrik semen di Ajibarang, Banyumas, pada 2015 akan menjadi salah satu daya dukung peningkatan arus barang di Tanjung Intan.
Di samping itu, pada saat yang sama penambahan kapasitas PLTU Karangkandri dan Bunton, di Cilacap, akan direalisasikan.
“Kami optimistis dapat meningkatkan arus barang dalam satuan ton hingga 150% dari pencapaian 2014,” jelasnya kepada Bisnis, Kamis (12/2).
Menurutnya, dengan target 2015 tersebut pihaknya akan menggenjot arus barang secara signifikan.
Dia menyebutkan pihaknya mematok volume bongkar muat barang curah kering hingga 700.000-800.000 ton per bulan.
Padahal, dia menyebutkan sebelumnya rata-rata angkutan barang tersebut setia bulan hanya mencapai kisaran 292.000 ton.
Peningkatan target tersebut akan diimbangi dengan penambahan kuantitas dan kualitas dari fasilitas Tanjung Intan. Djumadi menuturkan pihaknya terutama akan melakukan perawatan atau pengerukan kolam untuk meningkatkan kapasitas kapal yang sandar.
Djumadi mengatakan upaya tersebut akan meningkatkan kapasitas dermaga sehingga dapat disandari kapal besar dengan kisaran bobot 40.000-45000 GT.
Kondisi eksisting dermaga, jelasnya, hanya memungkinkan untuk kapal berbobot 30.000-40.000 GT.
Selain itu, Djumadi mengatakan pihaknya telah menyiapkan alat tambahan yang menunjang aktivitas bongkar muat barang curah kering, seperti grab dan hooper.
“Selebihnya, kami akan didukung dan dibimbing pemerintah dengan peningkatan akses jalan, serta kesepakatan dengan stakeholder untuk menjaga kontinuitas arus barang,” sebutnya.
Target 2015 yang dipatok Pelindo Tanjung Intan terbilang sangat signifikan sebab peningkatan bongkar muat barang pada 2014 tercatat 30%.
Djumadi mengatakan pencapaian tahun lalu juga terhitung cukup signifikan mengingat pertumbuhan tahun-tahun sebelumnya hanya berkisar 7%-10%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
