Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Konsumsi AS Masih Topang Pertumbuhan

Konsumsi masih menjadi tulang punggung perekonomian AS di tengah perlambatan ekonomi global. Hal ini dikonfismasi oleh meningkatnya indeks industri jasa selama Januari 2015.
Konsumsi masih menjadi tulang punggung perekonomian AS di tengah perlambatan ekonomi global. Hal ini dikonfismasi oleh meningkatnya indeks industri jasa selama Januari 2015./JIBI
Konsumsi masih menjadi tulang punggung perekonomian AS di tengah perlambatan ekonomi global. Hal ini dikonfismasi oleh meningkatnya indeks industri jasa selama Januari 2015./JIBI

Bisnis.com, WASHINGTON- Konsumsi masih menjadi tulang punggung perekonomian AS di tengah perlambatan ekonomi global. Hal ini dikonfismasi oleh meningkatnya indeks industri jasa selama Januari 2015.

Indeks nonmanufaktur Institute for Supply Management (ISM) meningkat ke level 56,7 dari 56,5posisi terendah selama enam bulanpada Desember 2014. Indeks tersebut sekaligus melampaui konsensus analis yang disurveiBloombergyang mengestimasi indeks akan bertahan pada 56,5. Indeks di atas 50 mengindikasikan ekspansi.

Konsumen masih akan jadi salah satu pendorong utama pertumbuhan pada kuartal ini, kata ekonom dari Wells Fargo Securities LLC Sarah House, seperti dikutip dariBloomberg, Kamis (5/2/2015). House menambahkan, peningkatakn itu sedikit melegakan pasar dan mengisyaratkan terjaganya pertumbuhan ekonomi.

Adapun, dirinci dari sektornya delapan insdustri nonmanufaktur tercatat naik selama Januari, dipimpin oleh jasa makanan dan keuangan. Sebaliknya, industri pertambangan termasuk minyak dan gas memimpin delapan sektor lain yang terkontraksi.

Meski secara umum indeks nonmanufaktur ISM mengukir angka positif komponen indeks pekerjaan sektor jasa justru terdepresiasi ke level terendah selama hampir setahun. Sepanjang Januari, indeks tersebut minus 4,1 poin dari 55,7 pada Desember menjadi 51,6. Mengutip data dari ISM, selama 2014 indeks nonmanufaktur mencapai puncak pada November, yakni 58,8.

Sementara itu, penciptaan lapangan kerja yang relatif stabil dan melemahnya harga bahan bakar mengungkit kepercayaan diri dan daya beli konsumen Negeri Paman Sam. Peningkatan jumlag pekerja sebesar hampir 3 juta orang sepanjang 2014 menjadikan tahun lalu sebagai tahun tersukses untuk bursa lapangan kerja sejak 1999.

Di sisi lain, harga bahan bakar minyak (BBM) terdepresiasi ke posisi terendah sejak 2009. Harga BBM reguler tercatat senilai US$2,11/galon pada awal pekan ini. Kekuatan konsumsi tersebut pun terkonfirmasi oleh indeks sentimen konsumen dari University of Michigan yang mencapai angka tertinggi selama 11 tahun selama Januari.

Lonjakan itu berasal dari belanja konsumen yang meningkat 4,3% (yoy) selama kuartal IV/2014. Angka itu sekaligus menjadi yang tertinggi sejak 2006. Konsumsi berhasil mengungkit pertumbuhan ekonomi AS menjadi 2,6% pada 2014. Sekitar 70% pertumbuhan ekonomi negara dengan ekonomi terbesar di dunia itu bersumber dari daya konsumsi masyarakatnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Sumber : bloomberg

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper