Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Alasan PLN Ganti Seluruh Pembangkit Dieselnya di Sumut

PT PLN (Persero) akan mengganti seluruh pembangkit listrik tenaga dieselnya di Sumatra Utara dengan pembangkit listrik tenaga uap dan pembangkit listrik tenaga panas bumi untuk efisiensi biaya.
Dirut PLN Sofyan Basir/Antara
Dirut PLN Sofyan Basir/Antara

Bisnis.com, JAKARTA - PT PLN (Persero) akan mengganti seluruh pembangkit listrik tenaga dieselnya di Sumatra Utara dengan pembangkit listrik tenaga uap dan pembangkit listrik tenaga panas bumi untuk efisiensi biaya.

Direktur Utama PLN Sofyan Basir mengatakan pengehematan yang bisa dibukukan dari rencana tersebut sangat tinggi. Pasalnya, beban bahan bakar untuk PLTD di wilayah itu mencapai Rp17 triliun per tahun.

“Targetnya Juni tahun ini seluruh PLTD sudah bisa diganti dengan PLTU dan PLTG supaya lebih efisien,” katanya dalam rapat kerja dengan Badan Anggaran DPR, Rabu (4/2/2015).

Selain untuk melakukan efisiensi pembangkit listrik di Sumut, dia mengungkapkan akan melakukan langkah serupa di Kalimantan. Dia berharap upaya-upaya tersebut bisa meringankan beban negara karena pengaruhnya akan langsung terasa pada berkurangnya subsidi listrik.

Menurutnya, rencana tersebut sangat berpengaruh terhadap porsi subsidi listrik. “Tahun lalu subsidi listrik Rp105 triliun. Tahun ini rencananya jadi Rp70 triliun ditambah carry over subsidi tahun-tahun sebelumnya Rp10 triliun,” ujarnya.

Rencana PLN dalam mengganti PLTD tersebut sejalan dengan komitmen pemerintah untuk terus mengurangi porsi PLTD dalam pembangkit listrik di Indonesia. Salah satunya dalam rencana pelistrikan 47 titik terluar.

Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jarman mengatakan pihaknya berkomitmen untuk terus mendorong pengembangan sumber energi yang lebih bersih di 47 titik terluar tersebut.

“Tahap pertama kita akan menggunakan diesel [pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD)], tapi semua nanti akan di-upgrade dengan pembangkit listrik energi terbarukan. Kita lihat sudah ada beberapa yang bisa,” katanya.

Menurutnya PLTD dipilih karena merupakan cara yang paling cepat dalam pengadaan listrik berkapastas total 60 mega watt (MW) tersebut. Pasalnya, pelistrikan 47 wilayah terluar itu ditargetkan rampung pada 17 Agustus 2015.

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Lucky Leonard
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper