Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KELANJUTAN IJ-EPA: Kadin Jepang Boyong 80 Pengusaha Lobi JK

Kamar Dagang dan Industri Jepang menegaskan perjanjian kerja sama ekonomi termasuk Indonesia-Jepang Economic Partnership Agreement (IJEPA) harus menguntungkan kedua pihak.
Pengusaha Jepang memandang Indonesia masih sebagai tempat yang menarik untuk investasi dan perdagangan/bisnis.com
Pengusaha Jepang memandang Indonesia masih sebagai tempat yang menarik untuk investasi dan perdagangan/bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - Kamar Dagang dan Industri Jepang menegaskan perjanjian kerja sama ekonomi termasuk Indonesia-Jepang Economic Partnership Agreement (IJEPA) harus menguntungkan kedua pihak kendati dalam pertemuan dengan pemerintah Indonesia tak membicarakan hal-hal khusus.

Ketua Japan Chamber of Commerce and Industry (JCCI) Akio Mimura menuturkan dalam pertemuan dengan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla, keduanya tidak membahas soal kelanjutan IJ-EPA. Berdasarkan kesepakatan awal, kerangka kerja sama tersebut bisa dikaji ulang setelah lima tahun berjalan.

"Tadi tidak disinggung. Yang pasti, suatu perjanjian kerja sama ekonomi harus menarik pada kedua belah pihak," kata Mimura di kantor Wapres, Senin (2/2/2015).

Dalam pertemuan tersebut, delegasi Kadin Jepang terdiri dari 80 pengusaha asal Negeri Sakura tersebut. Delegasi tersebut mewakili sekitar 1,25 juta pengusaha Jepang.

Mimura memastikan pengusaha Jepang memandang Indonesia sebagai tempat yang menarik untuk investasi dan perdagangan. Daya tarik Indonesia, imbuhnya, terletak pada jumlah penduduk yang mencapai 250 juta orang dengan tingkat pendapatan US$3.500 per kapita.

Kadin Jepang pun memilih Indonesia sebagai negara pertama yang menjadi tujuan pengiriman delegasi ekonominya.

Kendati demikian, Kadin Jepang tidak membicarakan sektor spesifik dan nilai komitmen investasi yang akan digulirkan pengusaha asal Jepang di Indonesia pada tahun ini.

"Kadin Jepang tidak memiliki proyek atau program yang konkret. Sebagian besar anggota kami berminat berinvestasi di Indonesia. Oleh karena itu kalau ada kendala, itu bisa ditampung dan dibicarakan. Itu peran kami," tutur Mimura.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper