Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kementan Angkat Pupuk Lokal Ciunik Secara Nasional

Kementerian Pertanian akan mengoptimalkan pupuk ciunik untuk digunakan secara nasional menyusul penggunaan pupuk asli Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah itu berpotensi membantu program swasembada pangan.
Ilustrasi
Ilustrasi

Bisnis.com, SUKOHARJO—Kementerian Pertanian akan mengoptimalkan pupuk ciunik untuk digunakan secara nasional menyusul penggunaan pupuk asli Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah itu berpotensi membantu program swasembada pangan.
 
Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengatakan pupuk ciunik yang telah berhasil meningkatkan produktivitas padi di seluruh area persawahan Kabupaten Sukoharjo akan menjadi rujukan penggunaan pupuk di seluruh Indonesia.
 
"Pupuk ciunik merupakan potensi lokal yang harus diangkat. Di Sukoharjo petani yang menggunakan pupuk itu bisa berpotensi menghasilkan 10 ton gabah kering giling [GKG] per hektare," paparnya di sela-sela peninjauan acara penanam padi dan pemberian traktor di Sukoharjo, Jumat (31/1).
 
Pupuk ciunik merupakan pupuk nonorganik terbuat dari sari tebu yang biasa digunakan untuk membuat alkohol. Kalangan petani Sukoharjo menjadikan pupuk tersebut sebagai limbah ciu yang digunakan sebagai pupuk tanah.
 
Amran memaparkan pihaknya akan mendukung produksi pertanian di Sukoharjo sebagai proyek percontohan penggunaan pupuk dengan membantu penyebaran pupuk ciunik untuk 5.000 hektare lahan persawahan.
 
"Ada banyak pupuk lokal yang berpotensi membantu peningkatan produksi padi sehingga akan memudahkan program yang digagas pemerintah untuk swasembada pangan," ujarnya.
 
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sukoharjo Netty Harjianti menuturkan pupuk ciunik yang diproduksi oleh masyarakat setempat mampu menggemburkan dan menyuburkan tanah persawahan.
 
Menurutnya, pupuk ciunik juga mampu mengendalikan serangan organisme pengganggu tanaman (OPT) sawah, sehingga padi yang ditanam kemungkinan kecil akan terserang penyakit.
 
"Selama ini penggunaan pupuk ciunik cukup menguntungkan petani karena produksi padi mereka melimpah. Para petani di Sukoharjo sebagian besar menggunakan pupuk itu," ujarnya.
 
Netty menyatakan total lahan persawahan di Sukoharjo saat ini berkisar sekitar 21.000 hektare. Rerata produksi panen padi di daerah tersebut mencapai 6,4 ton GKG per hektare.
 
Dinas Pertanian Kabupaten Sukoharjo akan terus mensosialisasikan penggunaan pupuk ciunik agar produksi padi yang dihasilkan oleh setiap petani lebih optimal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Miftahul Khoer
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper