Bisnis.com, JAKARTA -- Di luar sikap sebelumnya, sebagian besar fraksi di DPR menginginkan pertumbuhan ekonomi tinggi tahun ini. Sikap ini berseberangan dengan pemerintah yang sudah melunak dengan menurunkan usulan asumsi pertumbuhan menjadi 5,6%.
Dalam rapat kerja pembahasan asumsi makroekonomi APBN-P 2015, Senin (26/1/2015) malam, fraksi pendukung pemerintah PDI Perjuangan justru memandang asumsi pertumbuhan 5,8% sesuai usulan awal pemerintah dalam RAPBN Perubahan 2015 dipertahankan.
Pandangan yang sama juga dikemukakan motor oposisi Koalisi Merah Putih (KMP), yakni Fraksi Partai Golkar, Gerindra, dan PKS.
Fraksi Partai Demokrat mengajukan usulan yang sama meskipun dengan rentang 5,5%-5,8%.
"Ini peluang Jokowi mencetak footprint. Range (pertumbuhan) ditetapkan BI 5,4%-5,8%. Dengan memperhitungkan effect of setting, efek yang menghilangkan efek pengetatan moneter AS oleh quantitative easing Eropa, kami meletakkan pertumbuhan 5,8%," kata juru bicara Fraksi PDI-P Hendrawan Supratikno.
Sementara itu, empat fraksi mengusulkan target pertumbuhan ekonomi 5,6, sama seperti usulan terbaru pemerintah dalam raker pekan lalu. Keempat fraksi itu meliputi Partai Nasdem, PPP, PKB, dan PAN.
"Target 5,8% sulit tercapai. Dan, proyeksi Bank Dunia (5,1%) cukup realistis. Kami menginginkan pertumbuhan cukup 5,6%," kata juru bicara Fraksi PAN M. Hatta.