Bisnis.com, JAKARTA Permasalahan logistik dan tata niaga dinilai sebagai permasalahan mendasar yang memicu tingginya tingkat inflasi Indonesia.
Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan kedua aspek tersebut masih menjadi penghambat menurunnya tingkat inflasi di Indonesia karena kondisi terbaiknya hanya berada pada kisaran 4,5% hingga 5%.
Jadi ada faktor nonmoneter maupun nonfiskal dalam pengaruh inflasi di Indonesia, kata dia seperti dikutip dalam website Kemenkeu, Senin (12/1).
Menurutnya, biaya logistik termasuk biaya angkut barang komoditas di Indonesia saat ini memang tergolong mahal walaupun tanpa adanya pengaruh kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Kondisi inilah yang menyebabkan tingginya harga barang-barang komoditas.
Terkait tata niaga, Bambang mencontohkan adanya spekulan yang sering melakukan penimbunan barang untuk memperoleh keuntungan sendiri. Penahanan barang itu, lanjutnya menunjukkan adanya tata niaga yang belum rapi.
Penahanan barang itu biasa dilakukan jika ada potensi kenaikan harga. Sementara, saat membelinya, pedagang ataupun spekulan masih menggunakan harga normal atau bahkan lebih rendah.