Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

JK: Utamakan Keselamatan, Penerbangan LCC Jangan Jor-Joran

Wakil Presiden Jusuf Kalla menuturkan maskapai penerbangan yang beroperasi di Indonesia wajib mengutamakan keselamatan penumpang dan tidak jor-joran tiket murah.

Bisnis.com, JAKARTA--Wakil Presiden Jusuf Kalla menuturkan maskapai penerbangan yang beroperasi di Indonesia wajib mengutamakan keselamatan penumpang dan tidak jor-joran tiket murah.

Hal tersebut disampaikan JK menanggapi rencana Menteri Perhubungan Ignasius Jonan yang ingin menghapus maskapai penerbangan jenis low cost carrier (LCC) dari industri penerbangan domestik.

Menurut Menhub, LCC dihapus atas alasan keselamatan penumpang.

"Saya kira bukan itu maksudnya. Maksudnya ialah jangan jor-joran pake tiket murah sehingga abaikan keselamatan," katanya di kantor Wapres, Rabu (7/1).

JK meminta maskapai penerbangan LCC tidak jor-joran membuat trayek tanpa izin dan mengabaikan aspek keselamatan penumpang dan awak pesawat. Menurutnya, tiket murah tidak harus diikuti dengan frekuensi terbang yang terlampau tinggi.

"Bukan ingin menghapuskan. Masa mau mahal? Jangan memburu penumpang akibatnya abaikan keselamatan," tegas JK.

Seperti diberitakan Bisnis, Kemenhub berencana menaikkan tarif batas bawah low cost carrier (LCC) dari 30% menjadi 40% dari tarif batas atas.

Langkah tersebut ditempuh seiring kecelakaan yang dialami oleh maskapai LCC, Air Asia Indonesia.

Sementara itu, Wapres menilai peringatan perjalanan (travel advice) yang dikeluarkan Australia terhadap Indonesia, termasuk Bali, merupakan hal yang biasa.

"Itu kan biasa, informasi-informasi yang didapat. Indonesia juga biasa begitu, kasih advise orang jangan ke syria, jangan ke mana gitu. Jadi biasa saja gitu loh," katanya.  

Travel advice dari Australia menyusul langkah serupa yang ditempuh AS melalui Kedutaan Besar AS di Indonesia.

Sikap AS tersebut didorong oleh kekehawatiran risiko aksi terorisme ISIS di Tanah Air, berupa ancaman terhadap sejumlah Bank dan Hotel yang terkait dengan AS.
 
JK memastikan berdasarkan laporan Badan Intelejen Negara, keamanan nasional masih dalam kondisi yang kondusif, termasuk untuk aktivitas pariwisata dan kunjungan wisatawan mancanegara.

"Ya pasti ada saja, tapi ya nanti dibuktikan juga, namanya advise. Kita harus jaga sistem kita dengan baik," imbuh JK.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Ana Noviani
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper