Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BPS: Di Bangka, Usaha Tanaman Lada Lebih Menguntungkan

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, usaha tanaman lada relatif lebih menguntungkan jika dibanding dengan karet dan kelapa sawit.
Lada Putih. /Bisnis.com
Lada Putih. /Bisnis.com

Bisnis.com, PANGKAL PINANG - Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, usaha tanaman lada relatif lebih menguntungkan jika dibanding dengan karet dan kelapa sawit.

Kepala BPS Babel, Herum Fajarwati mengatakan rata-rata biaya produksi usaha perkebunan lada per tahun per hektare Rp22,4 juta (57,30% dari total produksi), karet Rp9,1 juta (80,10%) dari total biaya produksi) dan kelapa sawit sebesar Rp6,6 juta (77,57% dari total biaya produksi,).

"Dari hasil survei tersebut perkebunan lada relatif lebih menguntungkan dibanding kedua komoditas lainnya," katanya di Pangkalpinang, Kamis (26/12/2014).

Dia mengatakan biaya produksi lada yang paling besar yaitu pengeluaran untuk upah tenaga kerja sebesar 54,43% dengan jenis kegiatan terbesar saat proses panen yang mencapai 18% dari seluruh total biaya produksi.

"Jenis kegiatan bercocok tanam lada memiliki pola struktur rata-rata biaya yang sedikit dibanding karet dan kelapa sawit. Biaya yang cukup besar yaitu untuk benih sebesar 8,17%," ujarnya.

Selanjutnya, biaya produksi karet dengan total pengeluaran terbesar untuk upah kerja sebesar 67,25%, kegiatan terbesar saat panen yang mencapai 57,61%.

"Untuk kelapa sawit biaya pupuk dan pestisida cukup kecil yaitu sebesar 3,85% dan 0,87%, hal itu karena perawatan tanaman karet yang siap panen tidak memerlukan pupuk dan pestisida," katanya.

Kemudian biaya produksi kelapa sawit pengeluaran terbesar untuk upah tenaga kerja sebesar 40,17% kegiatan terbesar saat panen yang mencapai 21,25% dari seluruh total biaya produksi.

"Selain untuk upah kerja biaya produksi yang relatif besar yaitu untuk pupuk sebesar 27,76%, sewa lahan 15,47%, pestisida 3,89% dan benih 2,38%," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : News Editor
Editor : Fatkhul Maskur
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper