Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PENERIMAAN PAJAK: Shortfall Lebih Kurang Rp69 Triliun

Selisih antara target dan realisasi (shortfall) pajak tahun ini diperkirakan tidak jauh dari Rp69 triliun, sekitar 93% dari target APBNP 2014 senilai Rp988,49 triliun.
 Ilustrasi
Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA – Selisih antara target dan realisasi (shortfall) pajak tahun ini diperkirakan tidak jauh dari Rp69 triliun, sekitar 93%  dari target APBNP 2014 senilai Rp988,49 triliun.

Wamenkeu yang sekaligus Plt Dirjen Pajak Mardiasmo mengatakan realisasi penerimaan pajak tahun ini tidak akan jauh dari 93%  dari target APBNP 2014 senilai Rp988,49 triliun. “Realisasi [pajak] saya kira 93% lebih sedikit,” kata dia ketika ditanya terkait progres masing-masing kantor wilayah (kanwil).

Dengan hitungan 93%, maka shortfall diperkirakan akan mencapai Rp69 triliun. Perkiraan ini sedikit lebih rendah dari temuan Bisnis beberapa waktu lalu dalam dokumen otoritas fiskal saat membahas penerimaan pajak dalam nota keuangan 2015 dengan Badan Anggaran (Banggar). Dalam dokumen itu diperkirakan ada shortfall penerimaan pajak sekitar Rp76 triliun untuk tahun ini.

Sebelumnya, Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan angka 93% hanyalah target minimal yang akan dikejar pemerintah hingga akhir tahun. Dengan demikian, Ditjen Pajak harus mengejar sekitar Rp180 triliun atau 18,4% target mulai pertengahan bulan lalu hingga akhir tahun.

Hitungan tersebut dikarenakan realisasi penerimaan pajak hingga 14 November 2014 baru mencapai Rp737,6 triliun atau 74,6% dari target Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBNP) 2014 sebesar Rp988,5 triliun.

Adapun pertumbuhan yang terjadi dibandingkan tahun lalu hanya 6,89%. Pertumbuhan penerimaan itu jauh dari tahun lalu dibandingkan 2012 yang mampu berada di level 10,73%. Padahal target partumbuhan penerimaan pajak tahun ini 18,73%.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Nurbaiti
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper