Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rumah Bernuansa Perdesaan Diminati Banyak Kalangan. Bagaimana Konsep Idealnya?

Ilustrasi/Bisnis.com
Ilustrasi/Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - Gaya bangunan perumahan kini semakin beragam, dari mulai bergaya minimalis modern hingga bergaya tradisional. Salah satu model rumah yang kini mulai marak adalah rumah bergaya perdesaan.

Di luar negeri, seperti Eropa dan Amerika, rumah bergaya perdesaan sudah tidak asing. Di Indonesia sendiri rumah bergaya perdesaan lebih beragam model dan jenisnya karena dipengaruhi oleh budaya Indonesia yang beragam.

Sekretaris Jenderal Ikatan Arsitek Indonesia, Satrio S. Herlambang menjelaskan konsep rumah bergaya pedesaan di Indonesia.

"Tiap desa memiliki khasnya sendiri, hal ini tergantung dari lokasi, adat istiadat, sosial dan ekonomi," kata Sekjen Ikatan Arsitek Indonesia, Satrio S.Herlambang.

Menurut Satrio, pada umumnya rumah bergaya perdesaan tidak memiliki bentuk arsitektur yang kompleks. Bentuk ini bisa dilihat dari facade (selubung bangunan) dan susunan pola ruangannya.

Rumah bergaya perdesaan biasanya melakukan penonjolan material yang digunakan seperti dinding bata atau batu yang dibiarkan terlihat. Adapula beberapa rumah bergaya perdesaan menggunakan ghedek (anyaman bambu) atau kayu sebagai elemen dinding dan sekat antar ruangan.

Selain dinding yang beragam, rumah bergaya perdesaan pun memiliki ciri khas tidak adanya plafond (penutup langit-langit), sehingga rangka kuda-kuda dan atap terlihat dari dalam ruangan. Tidak adanya plafond dan terbukanya rongga atap akan membiarkan udara panas terlepas ke atas dan tidak terjebak di dalam ruangan. Selain itu sirkulasi udara pun akan berjalan dengan baik.

Sedangkan untuk lantai, bisa menggunakan plester acian halus yang licin.

"Semua elemen dinding, lantai, atap dan langit-langit ditampilkan apa adanya sehingga dapat berbaur dan menyatu dengan lingkungan dan ekosistem di sekitarnya".

Dia mengemukakan di negara beriklim sub-tropis, rumah menggunakan material kayu disertai dengan penerapan sistem insulasi pada dinding yang double wall.Penggunaan tersebut dimaksudkan agar suhu dingin dan panas tidak langsung masuk ke dalam ruangan, sehingga rumah dapat melindungi penghuninya dari cuaca ekstrem.

Menurutnya, semua material bisa digunakan namun ada beberapa material seperti kaca, metal dan material import yang harus dihindari.

"Material impor memiliki efek carbon footprint yang cukup tinggi sehingga akan lebih baik jika dihindari. Kayu menjadi material yang paling sering digunakan untuk rumah bergaya perdesaan".

Sedangkan untuk permainan warna, selain warna asli kayu, bisa mencoba warna-warna teracota dan jingga.

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Agnes Savithri
Editor : Yusran Yunus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper