Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Serapan Produksi Benih Rajungan Diharapkan Naik 50%

Serapan produksi benih kepiting rajungan Balai Perikanan Budidaya Air Payau Takalar diharapkan meningkat 50% tahun depan.
Ilustrasi
Ilustrasi

Bisnis.com, TAKALAR-- Serapan produksi benih kepiting rajungan Balai Perikanan Budidaya Air Payau Takalar diharapkan meningkat 50% tahun depan.

Harnita Agusanty, Kasie uji Terap Teknik dan Kerjasaama BPBAP Takalar, mengatakan tahun ini penyerapan dari pembudidaya rajungan hanya mencapai rata-rata 120.000 ekor.

"Selain dari area Sulawesi Selatan, ada juga pembudidaya yang dari Surabaya. Serapan tahun ini naik 10% dari tahun lalu," jelasnya kepada Bisnis di sela rangkaian acara Kunjungan Kerja Komisi IV DPR, Rabu (10/12/2014).

Menurutnya, belum maksimalnya penyerapan tersebut karena pembudidaya masih meragukan bahwa rajungan bisa  dibudidayakan di tambak, sebab selama ini umumnya pasokan masih berasal dari alam.

"Padahal kami pelajari bahwa rajungan dari tambak rasanya justru lebih gurih, karena pangan dan segala sesuatunya lebih terpelihara daripada yang di alam," jelas Harnita.

Maka dari itu, dia menambahkan, pihaknya berencana terus melakukan sosialisasi terkait cara dan keuntungan budidaya kepiting rajungan tersebut.

Saat ini, BPBAP Takalar memiliki 18 ekor induk rajungan, yang terdiri dari dua jantan dan 16 betina. Proyek rekayasa pembenihan komoditas itu di balai tersebut sudah mulai berjalan lancar sejak 2005.

BPBAP Takalar memiliki kapasitas sekitar 165.600 larva rajungan, yang memerlukan waktu kurang lebih 25 hari untuk dapat  dijual sebagai benih.

Dari benih hingga mencapai ukuran konsumsi seberat 100 gram seharga Rp47.000/ekor, rajungan membutuhkan waktu tiga bulan.

"Tidak semuanya kami jual ke pembudidaya. Sisanya kami kembalikan ke habitat asalnya supaya jumlahnya di alam tetap terjaga," kata Harnita.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper