Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perhubungan mendorong sekolah penerbang untuk menaikkan biaya pendidikan calon pilot agar para instruktur bisa mendapatkan gaji yang tinggi, sehingga bisa fokus membina para siswa.
Menteri Perhubungan Ignasius Jonan tidak memungkiri selama ini para instruktur penerbang khususnya yang berada di sekolah penerbang swasta tidak fokus menjadi instruktur karena harus membagi konsentrasi sebagai pilot pada penerbangan komersial.
“Instruktur penerbang nyambi menjadi pilot penerbangan komersial karena pendapatan sebagai pilot cukup tinggi. Karena itu, supaya pilot tetap fokus, naikkan saja gajinya supaya hampir setara dengan gaji pilot penerbangan,” katanya, Rabu (26/11/2014).
Konsekuensinya, lanjutnya, pengelola sekolah penerbang bisa menaikkan biaya pendidikan menjadi lebih mahal. Meski menjadi lebih mahal, menurutnya, hal tersebut lumrah dilakukan mengingat pendapatan para siswa setelah menjadi pilot tergolong tinggi.
“Pilot itu kan gajinya tinggi, jadi wajar dong kalau biaya pendidikannya tinggi. Dengan begitu selain instruktur bisa fokus, juga sekolah penerbang tidak akan kesulitan mencari instruktur,” paparnya.
Hingga berita ini diturunkan, Sekjen Asosiasi Pendidikan Penerbangan Indonesia (APPI) Cheppy Nasution belum bisa dihubungi. Berdasarkan catatan Bisnis, persoalan ketersediaan instruktur penerbangan menjadi salah satu kendala yang dihadapi para pengelola sekolah pilot swasta di Tanah Air. Pasalnya, sebagian besar pilot yang memiliki kualifikasi sebagai instruktur masih terikat kerja dengan maskapai penerbangan komersial.