Bisnis.com, PADANG—Untuk mengembangan potensi penangkapan dan pengolahan tuna, Pemerintah Kota Padang menawarkan investor memfasilitasi pengadaan peralatan senilai Rp328 miliar.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kota Padang Zabadri menyebutkan potensi penangkapan tuna di perairan barat Sumatra yang termasuk dalam kawasan Kota Padang baru tergarap sekitar 20%.
Padahal potensi ikan tuna yang tidak mengenal musim di daerah itu sangat besar, sehingga bisa memberikan keuntungan berlipat bagi investor, nelayan setempat, dan pemerintah daerah. Namun tidak tergarap karena keterbatasan alat tangkap.
“Kelemahannya itu [alat tangkap] saja, makanya kami berikan kesempatan kepada pihak ketiga untuk ikut mengembangan sektor perikanan di Padang,” ujarnya, Minggu (23/11/2014).
Dia mengungkapan potensi investasi pengembangan tuna yang ditawarkan itu mencapai Rp328 miliar.
Sebagian besar dibutuhkan untuk pengadaan alat tangkap dengan menggunakan long liner armada 60-100 GT. Setidaknya untuk 4 atau 5 armada membutuhkan investasi senilai Rp200 miliar.
Kemudian penangkapan dengan purse seine dengan alat bantu penangkapan rumpon yang melibatkan armada lokal sebagai armada semut untuk dua armada tangkap dan carrier dengan total investasi mencapai Rp100 miliar.
Investasi lainnya adalah membangun pabrik es dengan kapasitas 400 batang per hari senilai Rp5 miliar, sarana workshop dan docking kapal perikanan senilai Rp3 miliar, pabrik pengolahan ikan Rp10 miliar, dan pembangunan 200 unit rumah sederhana bagi nelayan yang diperkirakan mencapai Rp10 miliar.
Untuk melancarkan investasi tersebut, Pemkot Padang sudah menyediakan lahan sesuai kebutuhan investor., termasuk melengkapi fasilitas dermaga pelabuhan perikanan samudera di Teluk Bungus dan Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Muara Anai.