Bisnis.com, PADANG - PT Semen Padang menargetkan pertumbuhan kapasitas produksi perusahaan hingga 40% dalam dua tahun ke depan, untuk mendukung program kerja Jokowi-JK yang memprioritaskan pembangunan infrastruktur.
Direktur Utama PT Semen Padang Benny Wendry mengungkapkan prioritas perusahaan adalah meningkatkan kapasitas produksi untuk memenuhi kebutuhan semen dalam negeri, yang diperkirakan meningkat dalam beberapa tahun ke depan.
“Meski 2015 tekanan masih terjadi, tapi pertumbuhan penjualan diperkirakan 6%, lebih bagus dari tahun ini yang hanya 4%-5%. Tahun-tahun berikutnya potensinya bisa lebih baik karena prioritas pemerintah melakukan pembangunan di bidang infrastruktur,” katanya di Padang, Kamis (13/11/2014).
Kebijakan pemerintah itu diyakini akan meningkatkan permintaan konsumsi semen, sehingga perseroan melakukan antisipasi dengan meningkatkan kapasitas produksi.
Menurutnya, peningkatan produksi 40% itu berasal dari pabrik Indarung VI yang ditargetkan mulai beroperasi pada 2016 dengan kapasitas 3 juta ton. Sedangkan per Desember tahun ini, pabrik di Dumai, Riau sudah mulai dioperasikan dengan kapasitas produksi 900.000 ton.
Tambahan dua pabrik baru itu membuat total kapasitas produksi Semen Padang mencapai 10,5 juta ton pada 2016. Saat ini, total produksi semen tertua di Indonesia itu hanya sebesar 6,8 juta ton.
“Sekarang ini, kebutuhan penjualan juga dipenuhi dari pabrik lain di bawah Semen Indonesia. Juga impor sekitar 100.000 ton dari Vietnam,” ujarnya.
Benny memaparkan per Oktober 2014 penjualan semen masih tumbuh 4% menjadi 5,9 juta ton, sedangkan produksi hanya tumbuh 1% atau 5,5 juta ton. Tekanan terhadap ekonomi nasional dinilai ikut mempengaruhi lambatnya pertumbuhan.
Dirut Semen Padang yang baru ditetapkan melalui RUPSLB sirkuler Senin (10/11) lalu itu menegaskan optimismenya terhadap permintaan semen dalam negeri. Dia berani menargetkan Semen Padang mampu menguasai 45% market share di Sumatra tahun depan.
“Grup bahkan menargetkan kami bisa menguasai 50% pasar Sumatra. Sekarang baru 43%, tahun 2015 ditargetkan 45%,” sebutnya.
Sementara secara nasional Semen Padang menguasai pasar 11,4%. Untuk meningkatkan jangkauan pasar, salah satu strategi perseroan adalah membenahi distribusi semen dari pabrik ke konsumen.
Sebelumnya, Asosiasi Semen Indonesia (ASI) memproyeksikan kapasitas produksi semen nasional pada 2016 mencapai 80 juta ton dari sembilan perusahaan semen di Indonesia. Angka itu meningkat sekitar 39% dari kapasitas produksi 2013 yang hanya 58 juta ton.