Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Okupansi Ibis Hotel Padang Bisa Turun 50%

Manajemen Ibis Hotel Padang memperkirakan penurunan tingkat hunian atau okupansi hotel tersebut bisa mencapai setengahnya, jika pemerintah daerah Sumbar menerapkan himbauan aparat negara tidak menggelar rapat dan pertemuan di hotel.
ilustrasi/
ilustrasi/

Bisnis.com, PADANG—Manajemen Ibis Hotel Padang memperkirakan penurunan tingkat hunian atau okupansi hotel tersebut bisa turun mencapai setengahnya, jika pemerintah daerah Sumbar menerapkan himbauan aparat negara tidak menggelar rapat dan pertemuan di hotel.

General Manajer Ibis Hotel Padang Jamal Muhammad menyebutkan sekitar 50% pasar hotel tersebut adalah kegiatan rapat, pertemuan, dan sejumlah agenda yang digelar aparat pemerintah atau PNS.

“Industri hotel jelas sangat terpukul. Karena setengah dari pasar kami adalah pemerintah. Saya kira hotel-hotel lainnya juga begitu,” katanya kepada Bisnis.com, Selasa (11/11/2014).

Dia meminta rencana pemerintah untuk mengefisienkan anggaran daerah dengan cara menghentikan kegiatan-kegiatan di hotel dibatalkan, dengan alasan kebijakan itu “membunuh” industri perhotelan.

Menurutnya, tidak masalah dilakukan efisiensi, namun penerapannya dilakukan bertahap, sehingga pengelola hotel memiliki kesempatan untuk menyiapkan diri menggarap pasar lainnya.

Jamal mengungkapkan tingkat hunian hotel sampai saat ini cukup terjaga di kisaran 60%, namun dia mengakui terjadi penurunan kunjungan yang disebabkan minimnya kegiatan pemerintah dan swasta.

Ketua PHRI Sumbar Maulana Yusran berpendapat, jika kebijakan itu diterapkan tanpa adanya pengecualian akan berdampak terhadap anjloknya industri perhotelan.

“Saya kira tidak hanya di Sumbar, seluruh Indonesia akan mengalami dampaknya. Sehingga sebelum kebijakan itu dilaksanakan perlu dikaji lagi dampak turunannya,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Heri Faisal
Editor :

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper