Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perdagangan menyatakan realisasi impor gula rafinasi hingga Oktober 2014 mencapai 2,4 juta ton.
Dirjen Perdagangan Luar Negeri Kemendag Partogi Pangaribuan mengatakan izin kuota impor 2,8 juta ton gula mentah sudah mentok. "Belum ada tambahan lagi. [Kuota impor tahun depan] juga belum ditetapkan, sedang dibicarakan," ujarnya, di Jakarta, Rabu (5/11/2014).
Menteri Perdagangan Rachmat Gobel menyatakakan akan kembali bertemu dengan pebisnis gula rafinasi dan Kemenperin untuk mencari solusi ketergantungan impor gula. Pihaknya menargetkan dalam tiga tahun mendatang RI swasembada gula.
Perdagangan berjanji mengintensifkan koordinasi dengan Kemenperin, Kementerian Pertaninan, Kementerian Kehutanan, dan Kementerian BUMN. "Kami bicara bagaimana bisa swasembada pangan, termasuk gula," kata Rachmat.
Sementara itu, Menteri Perindustrian Saleh Husin mengatakan dalam pertemuan dengan Kemendag dan pelaku usaha di kantornya, hari ini, Asosiasi Gula Rafinasi Indonesia (AGRI) mengeluhkan beberapa pabrik nyaris tutup karena tak punya bahan baku lantaran kuota impor belum dibuka lagi.
"Kami akan carikan solusi jangka pendek, bagaimana agar tutupnya pabrik gula rafinasi tidak sampai berimbas ke industri mamin," ucapnya.
Kemenperin menginginkan pelaku usaha di industri gula rafinasi masuk ke industri gula terintegrasi dari hulu hingga hilir guna mengurangi impor gula mentah alias bahan baku gula rafinasi. Hal ini juga bertujuan untuk menjaga keberlangsungan industri dalam negeri.