Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wah! Ada Konglomerasi Djarum dan Wings Group Dibalik Asosiasi Anyar Pabrik Gula RI

Berdasarkan informasi dari situs resmi perusahaan, pratamanusantara.co.id, Djarum Group, Wings Group, dan CP Group mengolah lahan konsesi seluas 29.952 ha melalui PT Pratama Nusantara Sakti.
Pekerja sedang menimbang gula yang dkemas dalam plastik di Pasar legi, Solo, Selasa (10/5). JIBI/SOLOPOS/Sunaryo Haryo Bayu
Pekerja sedang menimbang gula yang dkemas dalam plastik di Pasar legi, Solo, Selasa (10/5). JIBI/SOLOPOS/Sunaryo Haryo Bayu

Bisnis.com, JAKARTA- Kehadiran asosiasi industri gula anyar bernama Gabungan Produsen Gula Indonesia (Gapgindo) ternyata tidak lepas dari nama-nama konglomerasi besar.

Salah satu pabrik produsen gula yang tergabung di dalam Gapgindo, yakni PT Pratama Nusantara Sakti, adalah perusahaan gabungan 3 konglomerasi besar di Indonesia, yakni Grup Djarum, Wings Group, dan CP Group.

Berdasarkan informasi dari situs resmi perusahaan, pratamanusantara.co.id, Djarum Group, Wings Group, dan CP Group mengolah lahan konsesi seluas 29.952 ha melalui PT Pratama Nusantara Sakti.

Mengutip pemberitaan Bisnis, pabrik tersebut mendapatkan kucuran investasi pada 2017 dengan nilai mencapai Rp4 triliun untuk pembangunan yang dibagi sebanyak 3 tahap sampai dengan 2020.

Tergabung ke dalam Gapgindo, PT Pratama Nusantara Sakti bersanding dengan 4 perusahaan lain, meliputi PT Rejoso Manis Indo, PT Kebun Tebu Mas, PT Muria Sumba Manis, dan PT Prima Alam Gemilang.

Masing-masing pabrik berlokasi di Kabupaten Ogan Komering Ilir; Kabupaten Blitar; Kabupaten Lamongan; Kabupaten Sumba Timur; dan Kabupaten Bombana.

Total nilai investasi yang dibenamkan kelima pabrik gula tersebut mencapai Rp20 triliun dengan jumlah kontribusi terhadap produksi gula nasional sebesar 18 persen. Angka kontribusi tersebut ditargetkan genap menjadi 20 persen pada 2024.

Sebelumnya, Koordinator Munas I Gapgindo Syukur Iwantoro mengatakan kelima pabrik gula tersebut diperkirakan beroperasi maksimal sesuai dengan kapasitas giling terpasang pada 2024.

"Dengan tingkat rendemen antara 8 – 9 persen, kelima pabrik gula bisa memberikan kontribusi produksi gula kristal putih sekitar 600.000 ton atau 20 persen dari produksi gula nasional," ujarnya, Kamis (9/6/2022).

Dengan tingkat rendemen antara 7 – 8,5 persen, pada musim giling tahun ini kelima pabrik diharapkan bisa memproduksi gula sebanyak 400.000 ton.

Selain itu, kelima pabrik yang disokong oleh perusahaan milik Hartono bersaudara tersebut sejauh ini telah menyerap sebanyak 40.000 tenaga kerja.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Rahmad Fauzan
Editor : Kahfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper