Bisnis.com, JAKARTA - Kebutuhan tenaga penerbang masih sangat besar, sehingga lulusan sekolah penerbang dinilai memiliki prospek cerah, bahkan sampai 2025.
Tridjana Adi Sampurna, Komisaris PT Ganesha Indonesia, mengatakan tenaga penerbang yang dibutuhkan maskapai penerbangan di Indonesia 400-600 orang per tahun. Jumlah ini mulai dapat dipenuhi oleh sekolah penerbang di Indonesia, termasuk Genesa Flight Academy.
Genesa Flight Academy merupakan sekolah penerbang yang mengutamakan kecakapan tinggi bagi siswa- siswanya. Karena itu dalam pendidikan dan pelatihannya diutamakan memberikan yang terbaik dan sesuai dengan regulasi, melalui instruktur andal dan berpengalaman.
“Tujuannya, para siswa dapat memiiki high erarder thinking skills, aeronautical decision making, situation awareness, pattern recognitian (emergency pracedure)and judgement skills, autamalion competence, planning and executian, procedural knowledge, psychamotar (hand eye coordination) skills, risk management, aulomafian management dan cantrol flight intoterrain (CFIT) awareness,” jelasnya, Selasa (21/10/2014).
Tahun ini, Genesa meluluskan 11 siswa Angkatan I (Batch I). Siswa ini menempuh pendidikan dan pelatihan selama 12 bulan.
Pendidikan dimulai dari ground school PPL (Private Penerbang Licence) lalu terbang untuk mendapatlisensi PPL, kemudian ground school CPL (Comercial Penerbang Licence) lalu terbang untuk mendapat lisensi CPL, kemudian berlatih IR (Instrument Rating).
Para lulusan penerbangan di batch ini sudah mengantungi 150 jam terbang.
“Saat ini, Genesa Flight Academy mendidik para siswa sampai Batch IV dan segera membuka pendaftaran bagi Batch V. Setiap batch rata-rata 12-15 siswa. Genesa juga akan membuka pendidikan dan latihan untuk penerbang helikopter dan penerbang aerobatic,” ujarnya.
Penerbang helikopter sangat dibutuhkan dan saat ini regenerasinya sangat sedikit. Di Indonesia baru satu sekolah penerbang milik pemerintah yang mendidik penerbang helikopter.
Genesa Flight Academy adalah sekolah penerbang di Indonesia yang berdiri pada 3 juli 2012 di Jakarta dengan Certificate Approval nomor 141-016. Basis operasional atau tempat latihan terbang termasuk mess instruktur/tehnik dan siswanya berada di Bandara Tunggul Wulung Cilacap, Jawa Tengah.
