Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Backlog 15 juta unit Rumah Diprediksi Baru Selesai 20 Tahun

Kurangnya pasokan rumah atau backlog yang mencapai 15 juta unit diprediksi baru terpenuhi dalam kurun waktu 20 tahun.
Pengadaan rumah subsidi/Bisnis
Pengadaan rumah subsidi/Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA--Kurangnya pasokan rumah atau backlog yang mencapai 15 juta unit diprediksi buru  terpenuhi dalam kurun waktu 20 tahun.
Kalkulasi tersebut diperoleh dari rincian kurangnya pasokan rumah setiap tahunnya sekitar 700.000 hingga 800.000 unit di mana setengahnya sudah dibangun oleh pengembang.

Ketua Umum Persatuan Perusahaan Realestat Indonesia Eddy Hussy mengklaim pengembang sudah menyediakan sekitar 400 unit rumah murah bagi masyarakat berpenghasilan rendah setiap tahunnya.

"Jika kebutuhan tiap tahun dapat dipenuhi maka otomatis backlog akan terselesaikan dalam kurun waktu sekitar 20 tahun. Yang terpenting adalah fokus pada tiap tahunnya," katanya saat ditemui Bisnis seusai acara peluncuran BTN Housing Finance di Jakarta, Kamis (16/10).

Namun, lanjut Eddy, pengembang tidak dapat bekerja sendiri tanpa bantuan pihak lain seperti pemerintah dan badan usaha milik negara.

"Untuk mengejar target 20 tahun, pengembang harus bersinergi dengan pemerintah dan BUMN," ujarnya.

Salah satunya dengan pengadaan tabungan perumahan rakyat (tapera) yang seharusnya tidak ditunda-tunda lagi pembahasaanya.

Dia menjelaskan selama ini pekerja hanya dibebankan membayar iuran untuk kesehatan dan dana pensiun tetapi tidak difokuskan kepada papan tinggal.

Jika pembahasan RUU Tapera sudah ketok palu, kata Eddy, maka masyarakat akan menyisihkan 2,5 persen dari penghasilannya dan 0,5 dari kontribusi si pemberi kerja untuk pengadaan perumahan.

"Apabila sudah disistemkan seperti itu, maka dapat memasok Rp25 triliun tiap tahunnya untuk pemerintah membangun rumah bagi MBR," ujarnya.

Dana tersebut juga dapat menggenjot anggaran Kementerian Perumahan Rakyat tahun ini sekitar Rp3 triliun yang hanya dapat membangun 60.000 unit rumah tahun ini.
"Kalau Kemenpera dapat suntikan dana lagi kan otomatis bisa membangun lebih banyak rumah," tandasnya.

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ismail Fahmi

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper