Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ray White Indonesia Kejar Pasar Australia, Singapura, dan AS

Agen Properti Ray White Indonesia gencar melakukan ekspansi penjualan properti ke 3 negara yaitu Australia, Singapura dan Amerika Serikat.
 Ilustrasi/Bisnis.com
Ilustrasi/Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - Agen Properti Ray White Indonesia gencar melakukan ekspansi penjualan properti ke 3 negara yaitu Australia, Singapura, dan Amerika Serikat.

Hal tersebut dilakukan perusahaan untuk mencapai target penjualan sebesar Rp16 triliun pada akhir tahun yang hingga bulan ini telah tercapai Rp11 triliun.

Country Director Ray White Johann Boyke Nurtanio mengatakan meskipun kontribusi penjualan terbesar terletak di pasar Jabodetabek tetapi sekitar 20% disumbang oleh pasar luar negeri.

"Kami jual rumah dan apartemen baik primer dan sekunder di beberapa kota negara tujuan kami yang mayoritas untuk tujuan akademis," katanya saat ditemui Bisnis, baru-baru ini.

Dia mencontohkan negara yang paling banyak menyerap produk properti Ray White Indonesia adalah Australia meliputi rumah tapak sekunder dan apartemen primer.

Penjualan terbanyak, lanjutnya, masih dikuasai oleh rumah sekunder di area Sydney, Brisbane dan Melbourne. Baginya, kota pelajar masih menjadi serbuan para end user properti.

Pada tahun ini, Ray White menargetkan mampu menjual 100 unit rumah sekunder di Australia dengan harga jual US$389.000 per unit.

Sementara itu, pasar di Singapura juga dijejali dengan produk rumah tapak dan apartemen oleh Ray White Indonesia. Meskipun tidak sebanyak Australia, Johann optimis negera tersebut mampu mencapai target penjualan 50 unit hingga akhir tahun dengan harga yang fantastis.

"Karena harga tanah di Singapura paling mahal, kami jual rumah sekunder di kisaran US$800.000. Harga tersebut paling mahal dibandingkan dengan harga jual rumah sekunder di negara lain," ujarnya.

Menambahi, Associate Director Ray White Projects Erwin Karya menjelaskan pihaknya sudah tidak terlalu gencar memasarkan rumah sekunder di Amerika Serikat. Hal ini disebabkan karena jauhnya akses untuk melakukan pengawasan menejemen.

"Kami hanya targetkan sekitar 20 unit saja untuk di Amerika Serikat tepatnya di kota Georgia dan Atlanta. Namun tahun depan sudah tidak lagi karena jauh dan kurang prospektif," ujarnya.

Dia menjelaskan harga rumah sekunder di Amerika dipatok US$70.000 per unit.

Untuk tahun depan, tambah Erwin, pihaknya akan mengganti tujuan ekspansi Negeri Paman Sam dengan Negeri Ratu Elizabeth, Inggris.

"Tahun depan kami akan jual rumah sekunder di dua kota di Inggris yaitu Manchester dan Liverpool," ungkapnya.

Johann kembali mengungkapkan untuk metode pembiayaan, perusahaan pada akhir tahun ini menggandeng OCBC NISP untuk menangani kredit pemilikan rumah (KPR) dan Kredit Pemilikan Apartemen (KPA).

"Dengan kerjasama baru ini, kami harapkan mampu mempermudah transaksi para konsumen," katanya.

Sebelumnya Ray White Indonesia telah berkolaborasi dengan bank milik pemerintah maupun bank swasta seperti Bank Tabungan Negara (BTN) , Bank Rakyat Indonesia (BRI) dan Bank Central Asia (BCA) untuk proses transaksi.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Nurbaiti

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper