Bisnis.com, JAKARTA — Menjelang Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) pada akhir 2015 industri persepatuan perlu meningkatkan daya saing. Hal ini tidak hanya dilihat dari produktivitas dan kualitas sepatu buatan dalam negeri, melainkan pula kemampuan tenaga kerja (skill labour).
Dirjen Industri Kecil Menengah Kementerian Perindustrian Euis Saedah mengatakan dalam menghadapi MEA, industri alas kaki nasional menghadapi tantangan besar menyangkut sumber daya manusia yang andal.
"[Untuk tingkatkan skill labour] mungkin bisa dibuat kursus terkait persepatuan serta membuat SMK [dengan kekhususan bidang studi] industri alas kaki," kata Euis, di Jakarta, Rabu (13/8/2014).
Kemenperin juga ingin lebih banyak Balai Pengembangan Industri Persepatuan Indonesia (BPIPI) hadir di seluruh wilayah Indonesia. Direktorat Jenderal IKM menginginkan perluasan cabang BPIPI ke Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan luar Pulau Jawa.