Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Delay Penerbangan: Sepanjang Idulfitri 2014 Terjadi 237 Kasus

Sepanjang masa Idul Fitri 2014 yang dihitung sejak 7 hari sebelum dan sesudah hari H, setidaknya terjadi 237 delay penerbangan pesawat pada 25 bandara di Indonesia.
Ilustrasi/Bisnis.com
Ilustrasi/Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA -- Sepanjang masa Idul Fitri 2014 yang dihitung sejak 7 hari sebelum dan sesudah hari H, setidaknya terjadi 237 delay penerbangan pesawat pada 25 bandara di Indonesia.

Angka itu didasarkan pada penghitungan oleh Lembaga Penyelenggara Pelaksanaan Navigasi Penerbangan Indonesia atau AirNav Indonesia.

Posko tersebut tersebar di 25 bandara kantor navigasi penerbangan dan mulai beroperasi sejak 21 Juli 2014 hingga 5 Agustus 2014.

Kepala Posko Idulfitri 2014 LPPNPI Maskhon Humawan mengatakan meski terlihat tinggi, angka delay tersebut hanya mencapai persentase 2,8% dari total pergerakan (movement) pesawat periode tersebut yang mencapai 67.004 pergerakan. Jumlah itu tidak signifikan.

Mayoritas delay terjadi di Pulau Jawa karena banyak bandara besar.

Mayoritas penyebabnya karena harus menunggu antrean untuk take off, ujarnya, Rabu (6/8/2014).

Lanjutnya, sepanjang kurun waktu tersebut, rata-rata ada 4.188 pergerakan per hari, sedangkan sebelum masa liburan Idulfitri rata-rata ada 3.554 pergerakan per hari sehingga terjadi kenaikan sebesar 634 pergerakan perhari atau setara dengan persentase sebesar 15%.

Khusus untuk Bandara Soekarno-Hatta, menurutnya, hari puncak atau peak day terjadi pada 24 Juli 2014 dengan total pergerakan sebanyak 1.195 movement per hari dengan rekor jam puncak mencapai 77 movement per jam.

"Di Bandara Soekarno-Hatta, kapasitas landasan pacunya per jam maksimal bisa menampung 72 penerbangan tapi bisa kami maksimalkan menjadi 77 penerbangan per jam," tambahnya.

Meski secara umum posko navigasi penerbangan tersebut meraih hasil yang baik, akan tetapi ada pula berbagai gangguan teknis di beberapa cabang meski bisa diatasi dengan segera.

Direktur LPPNPI Ichwanul Idrus mengatakan persoalan delay tidak semata bergantung kepada para awak navigasi penerbangan tapi butuh kedisiplinan dari berbagai pihak seperti pengelola bandara, para awak ground handling serta maskapai penerbangan.

"Kami sudah menyurati setiap perusahaan tersebut agar meneruskan informasi kepada para tenaga kerja di lapangan sehingga bisa menyesuaikan waktu penanganan pesawat," paparnya.

Dia mengaku bersyukur bahwa telah terjadi peningkatan pelayanan navigasi penerbangan pada arus mudik lebaran tahun 2014, dengan tidak adanya keluhan dari maskapai penerbangan maupun masyarakat terhadap delay seperti pengalaman sebelumnya.

Hal ini, menurutnya, adalah buah dari hasil kerja keras kita semua selama ini didukung kerjasama dari seluruh stakeholder penerbangan dengan mengikuti program-program peningkatan pelayanan navigasi penerbangan yang dilakukan oleh AirNav Indonesia pada tahun 2014.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper