Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bisnis.com, JAKARTA--Pelaku industri menilai pemberlakuan pajak pertambahan nilai (PPN) dan bea masuk impor untuk komponen membuat biaya produksi kapal di dalam negeri lebih mahal 15% - 22,5% dari seharusnya.

 

Ketua Umum Ikatan Perusahaan Industri Kapal dan Lepas Pantai Indonesia (Iperindo) Eddy Kurniawan Logam mengatakan mayoritas komponen kapal sekarang masih dibeli dari luar negeri alias impor. Pasalnya industri pendukung galangan kapal di dalam negeri belum berkembang.

 

Tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) kapal baru sekitar 30% termasuk penggunaan tenaga kerja lokal. “Bukan industri komponen tidak bisa penuhi kebutuhan tetapi memang volume kebutuhannya kecil. Genjot dulu galangan kapal sebagai industri induk agar muncul multiplier effect ke industri penunjang,” ucap Eddy, di Jakarta, akhir pekan lalu.

 

Industri galangan kapal di Indonesia bisa dikatakan baru mulai berkembang dan geliatnya belum signifikan. Iperindo sendiri belum berani membidik angka tertentu sebagai target pertumbuhan bisnis di sektor ini.

 

Malaysia, Singapura, dan Vietnam dinilai sebagai negara Asean dengan industri galangan kapal yang cukup mumpuni. Pertumbuhan industri galangan di negara itu juga terbantu sokongan perpajakan. Selain itu pemerintah setempat juga menyediakan infrastruktur jalan yang lancar dan terintegrasi.

 

 

“[Sejauh ini di dalam negeri] investasi baru yang signifikan tak terlihat. Bagaimana galangan bisa dibangun lebih besar kalau order saja tidak ada. Orang merasa beli kapal di luar negeri lebih murah,” tutur Eddy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dini Hariyanti
Editor : Others
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper