Bisnis.com, JAKARTA - Industri pengapalan mencatatkan kinerja apik di tengah sederet tantangan global pada tahun ini. Lonjakan ekspor kapal maupun komponen pada semester I/2022 seolah membangkitkan kembali sektor ini setelah terseok-seok selama beberapa tahun terakhir.
Setidaknya ekspor kapal, perahu dan struktur terapung mengalami lompatan pesat pada paruh pertama 2022 dibandingkan dengan periode sama tahun lalu. Situasi ini merupakan kabar menggembirakan setelah industri kapal.
Badan Pusat Statistik (BPS) merekam ekspor kapal dan turunannya mencapai US$590,1 juta pada semester I/2022. Jumlah ini naik hingga 1.209,76 persen alias 12 kali lipat dibandingkan dengan realisasi ekspor sepanjang semester I/2021 senilai US$45,1 juta. Catatan ini bahkan tertinggi sejak 2017.
Total ekspor sepanjang tahun ini bahkan menempatkan produk kapal dan perahu maupun struktur terapung masuk dalam 10 besar golongan barang dengan nilai ekspor terbesar. Hal ini jarang terjadi pada periode-periode sebelumnya.
Lompatan tinggi tersebut agaknya ditopang oleh beberapa negara tujuan utama. Beberapa di antaranya Singapura, Senegal, Hongkong, Qatar, Uni Emirat Arab hingga Norwegia dan Amerika Serikat.
Dari deretan negara itu, Singapura menjadi pemesan produk kapal RI terbesar setidaknya sepanjang Januari - Mei 2022. Singapura merajai impor produk kapal Indonesia dengan total nilai US$59,4 juta, disusul Senegal mencapai US$37,6 juta, Qatar US$23,4 juta, serta Uni Emirat Arab US$13,2 juta.
Baca Juga
Industri galangan kapal menyambut gembira kondisi ini. Dalam lima tahun terakhir, ekspor produk tersebut terombang ambing tecermin dari lesunya peminat produk kapal Indonesia.
Lalu, apa yang menyebabkan peningkatan ekspor kapal pada tahun ini? Simak ulasan selengkapnya di sini.