Bisnis.com, JAKARTA – PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) membukukan pendapatan Rp1,89 triliun dan laba bersih Rp380,5 miliar sepanjang semester I/2022.
Direktur Utama ASDP Ira Puspadewi mengatakan pendapatan selama Januari-Juni 2022 mencapai 93 persen dari target dalam kondisi normal sebelum pandemi, yakni Rp2,02 triliun. Kendati demikian, dia menyebut pendapatan semester I/2022 naik 26 persen dari periode yang sama pada tahun sebelumnya.
"Pendapatan di bulan Januari-Juni tercatat di tahun 2019 sebesar Rp1,5 triliun, dan untuk periode semester I-2022 mengalami kenaikan 26 persen bila dibandingkan periode sama tahun lalu," tuturnya melalui siaran pers, Kamis (29/7/2022).
Untuk laba bersih semester I/2022, ASDP mendapatkan profit mencapai Rp380,5 miliar atau tumbuh sebesar 149 persen dari laba 2021 yakni Rp152,5 miliar.
Selanjutnya, capaian laba bersih perseroan pada periode yang sama mencapai 539 persen dari target dan tumbuh 149 persen dari laba 2021 sebesar Rp152,5 miliar.
Ira menyampaikan capaian kinerja positif pada enam bulan pertama 2022 bersumber dari kinerja penyeberangan baik produksi perintis dan komersial (gabungan), di antaranya produksi penumpang sebanyak 3,73 juta orang atau naik sebesar 104 persen, semester I/2021 sebanyak 1,83 juta orang.
Baca Juga
Kemudian, produksi kendaraan roda dua dan tiga tercatat sebanyak 1,80 juta unit atau naik 76 persen dari 1,02 juta unit.
Lalu, kendaraan roda empat atau lebih mencapai 1,95 juta unit atau naik 64 persen dibandingkan realisasi periode semester I/2021 sebanyak 1 juta unit.
Selanjutnya, produksi muatan barang mencapai 1,98 juta ton atau naik 326 persen bila dibandingkan realisasi periode tahun sebelumnya yakni 465.107 ton.
Ira menyebut terdapat perubahan perilaku dari pejalan kaki ke kendaraan pribadi mendorong terjadinya peningkatan kendaraan penumpang. Di sisi lain, kenaikan pada angkutan logistik didorong oleh kebijakan pemerintah.
"Sedangkan untuk logistik, kenaikan didukung regulasi bahwa tidak ada pembatasan pergerakan untuk kendaraan logistik," ujarnya.
Untuk diketahui, angkutan logistik memang masih menjadi kontributor terbesar dalam mendongkrak pendapatan BUMN tersebut. ASDP mencatat sudah melayani 631.740 unit kendaraan logistik selama semester I/2022, dari target sesuai skenario masa pandemi sebesar 1,76 unit.
Kendaraan logistik yang diangkut oleh ASDP didominasi truk golongan VB, VIB, VII B, VIII dan IX dengan total pendapatan sekitar Rp430 miliar.
Sementara itu, kontribusi muatan barang (curah) juga naik signifikan selama semester I/2022 yakni Rp1,33 juta ton, dari target 123.000 ton. Total muatan barang curah selama Januari-Juni 2022 itu memberikan nilai pendapatan sebesar Rp16 miliar.
Saat ini, Ira menilai bisnis sektor transportasi berangsur pulih dan mulai kembali normal seperti 2019. Terutama untuk moda penyeberangan, paling banyak digunakan oleh masyarakat Jawa dan Sumatera.
"Kini, layanan ferry sudah menjadi transportasi pilihan masyarakat, khususnya di jalur Jawa-Sumatera yang menjadi barometer layanan ferry di seluruh Indonesia," tuturnya.