Bisnis.com, JAKARTA—Pasar perkantoran di DKI Jakarta diperkirakan akan mengalami perlambatan pada semester II/2014, disebabkan jumlah pertumbuhan pasokan yang sangat terbatas.
“Jadi pasar properti untuk sektor ini malah slow down pada semester depan, tidak terpengaruh kondisi pasca pilpres,” kata Associate Director Research Colliers International Indonesia Ferry Salanto, Kamis (10/7/2014).
Karena jumlah ruang yang tersisa sangat terbatas, sambungnya, dipastikan akan terjadi kenaikan harga sewa ruang kantor di pusat bisnis (central business district/CBD) maupun pasar non-CBD.
Dia mengatakan pasokan ruang kantor akan masuk dalam jumlah banyak pada periode 2016-2017.
Saat pasokan sudah meningkat, diperkirakan akan terjadi penurunan okupansi ke depannya. Walaupun begitu, tingkat okupansi masih berada pada kisaran 85%.