Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pengusaha Desak Percepatan Pembangunan Pelabuhan Cilamaya

Kalangan pengusaha di Jawa Barat mendesak pemerintah untuk segera mempercepat pembangunan Pelabuhan Cilamaya, Jawa Barat, guna mendukung masuknya investasi sektor industri otomotif di Jawa Barat.
Pelabuhan Cilamaya/Bisnis
Pelabuhan Cilamaya/Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA- Kalangan pengusaha di Jawa Barat mendesak pemerintah untuk segera mempercepat pembangunan Pelabuhan Cilamaya, Jawa Barat, guna mendukung masuknya investasi sektor industri otomotif di Jawa Barat.

Ketua DPP Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Jawa Barat Deddy Wijaya mengatakan meski kinerja industri manufaktur tengah melemah, minat investasi di sektor otomotif, termasuk komponen otomotif masih sangat besar di Jawa Barat. Namun, sebagian besar dari mereka masih menunggu kepastian pembangunan pelabuhan lain selain pelabuhan Tanjung Priok karena sudah tidak efisien lagi.

Dia menilai, ekspor otomotif berbeda dengan ekspor produk industri lainnya. Ketika akan mengirimkan mobil ke pelabuhan, itu tidak menggunakan kontainer, melainkan langsung memasukkan mobil. Menurutnya, hal itu sangat sulit dan memakan waktu lama bila harus melalui pelabuhan Tanjung Priok.

“Berbeda dengan yang lain, industri otomotif di Jawa Barat lagi naik terus. Pabriknya bangun terus. Mereka minta Pelabuhan Cilamaya segera dibangun karena Tanjung Priok sudah tak cocok lagi untuk ekspor otomotif,” kata Deddy di Jakarta, Kamis (26/6/2014).

Saat ini, lanjut Deddy, di Jawa Barat sedang terjadi pergeseran karakter industri. Adapun di pusat Jawa Barat difokuskan pada industri berat seperti industri otomotif dan berteknologi tinggi guna menunjang ekspor. Sedangkan untuk industri padat karya, mulai dialihkan ke wilayah pinggiran seperti Majalengka, Sukabumi, Ciamis, dan sebagainya.

“Ini sudah dianjurkan, untuk garmen dan industri padat karya lainnya agar ke tempat-tempat yang tidak mahal, khususnya yang upah minimumnya masih murah,” ujar Deddy.

Tingginya upah minimun di daerah pusat Jawa Barat dan Jabotabek membuat industri padat karya mulai mengarah pada otomatisasi pabrik. Sebenarnya, pihaknya tidak menginginkan hal ini lantaran berkaitan dengan tenaga kerja yang harus diselamatkan. “Maka itu kami menganjurkan agar mengalihkan pabriknya, agar tetap hidup.”

Dengan begitu, baik industri berat maupun industri padat karya masih bisa melanjutkan produksi. Selain ke arah pinggiran Jawa Barat, tidak sedikit juga industri padat karya di Jawa Barat yang mulai memindahkan pabriknya ke Jawa Tengah.

Secara keseluruhan, sejak awal 2014, investasi baru di sektor industri padat karya relatif sepi. Kegiatan produksi yang mulai mengarah pada otomatisasi dinilai menjadi penyebab.

“Ya memang industri padat karya bergeser dari semula di Jabodetabek ke daerah pinggiran Jawa Barat, mulai dari Subang, Purwakarta, dan Majalengka,” kata Menteri Perindustrian M.S. Hidayat.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Riendy Astria
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper