Bisnis.com, NUSA DUA—Kalangan akademisi di daerah mengaku kurang diberikan kesempatan untuk dimintai pendapat oleh pengambil kebijakan di Ibu Kota.
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sebelas Maret (UNS) Wisnu Untoro mengungkapkan selama ini, otoritas lebih banyak mengambil keputusan hanya dengan mendengar pendapat orang-orang yang tinggal di Jakarta.
“Kalau kami dimintai pendapat, kami siap selalu, tapi hal itu sangat jarang sekali,” ungkapnya di sela-sela Asian Finance Association Annual Conference 2014, Rabu (25/6/2014).
Wisnu menyayangkan pemberian ruang bicara untuk akademisi di daerah masih minim. Menurutnya, cukup banyak akademisi yang menamatkan pendidikan dari luar negeri dan mengabdi untuk daerah-daerah, terkhusus yang membutuh sumber daya manusia yang handal.
Senada, Rektor UNS Ravik Karsidi menuturkan bila otoritas di pusat mengambil kebijakan, maka hal tersebut juga akan berdampak pada keadaan di daerah, akan tetapi hal tersebut kurang diperhatikan oleh pengambil kebijakan.
Di sisi lain, untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di UNS, maka Ravik kini telah mencanangkan pembuatan penelitian ekonomi untuk kalangan dosen dan mahasiswa. “Kami berharap agar hasil penelitian terbaik kami bisa digunakan sebagai referensi dalam mengambil kebijakan.”