Bisnis.com,JAKARTA— Pemerintah merencanakan kerjasama dengan Malaysia melalui investasi di bidang kelistrikan guna mengatasi masalah kelistrikan di Indonesia. Perusahaan investasi milik pemerintah Malaysia, Khazanah Nasional Berhard, berencana untuk membangun infrastruktur kelistrikan di Sumatra.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Chairul Tanjung menuturkan perusahaan asal Malaysia itu tertarik untuk berinvestasi membangun pembangkit listrik di Sumatra.
Kerja sama, katanya, juga memprioritaskan pembangunan infrastruktur di Sumatra untuk kemudian diintegrasikan dengan Jawa-Bali, kemudian pengintegrasian Sumatra-Malaysia.
“Mereka sangat berminat. Kami prioritaskan di Sumatra, dan segera merancang seperti apa kerjasamanya nanti,” katanya seusai menerima perwakilan Khazanah Malaysia di kantornya, Rabu (18/6/2014).
Menurutnya, rencana investasi Khazanah akan membantu menyelesaikan krisis listrik di Sumatra. Karena dalam kerjasama, Chairul merencanakan transaksi jual beli listrik oleh kedua negara.
Malaysia mengalami kelebihan pasokan listrik di malam hari, sehingga kelebihan pasokan itu bisa dialihkan ke Indonesia. Begitu pula sebaliknya. “Pick hours kita itu di malam hari, sehingga bisa dipasok dari Malaysia. Sementara mereka di siang hari,” ujar CT.
Dia menyebutkan kerjasama itu, selain ditargetkan membangun pembangkit listrik di Sumatra, juga diarahkan untuk pembangungan transmisi terintegrasi Sumatra-Jawa-Bali. Kemudian diintegrasikan lagi dengan Malaysia.
“Saya maunya begitu, jaringan kita harus terintegrasi dulu Sumatra dengan Jawa-Bali, baru kemudian Sumatra-Malaysia. Untuk itu pada prinsipnya mereka [Khazanah Nasional Berhard] setuju,” katanya.
Chairul mengatakan rencana investasi tersebut akan segera dibahas bersama Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (Kemen PPN)/Bappenas, Kementerian BUMN, BKPM, PLN, dan lembaga yang terkait dengan investasi itu.
Dia meyakini jika kerjasama itu terlaksana, krisis listrik yang selama ini terjadi di Indonesia, terutama Sumatra bisa diatasi.