Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

2015, Lion Operasikan Batik Air di Australia

Grup Lion Air menyeriusi rencana operasi di Australia melalui panji Batik Air karena pasar di Negeri Kanguru itu dinilai masih potensial.
Batik Air. Lion akan operasikan Batik Air Australia tahun depan/Lion Air
Batik Air. Lion akan operasikan Batik Air Australia tahun depan/Lion Air

Bisnis.com, JAKARTA--Grup Lion Air menyeriusi rencana operasi di Australia melalui panji Batik Air karena pasar di Negeri Kanguru itu dinilai masih potensial.

CEO Grup Lion Air Rusdi Kirana mengatakan pihaknya sudah mengutus tim ke Australia untuk melakukan pengkajian yang mendalam sekaligus mengajukan perizinan ke Direktorat Penerbangan Sipil Australia.

“Prosesnya bisa memakan waktu setahun. Jadi diperkirakan tahun depan Batik Air Australia sudah bisa beroperasi,” paparnya, Sabtu (17/5/2014).

Maskapai tersebut menurutnya akan melayani rute domestik di Australia dan akan menghubungkan beberapa kota besar di negeri itu seperti Sidney, Melbourne, Canbera dan Brisbane.

“Maskapai Batik Air Australia akan menggunakan berbagai pesawat baru yang didatangkan Grup Lion Air baik dari Boeing maunpun Airbus,” tambahnya.

Direktur Umum Lion Air Edward Sirait mengatakan pengkajian mendalam yang dilakukan oleh tim Grup Lion Air tersebut mutlak dilakukan untuk memastikan masa depan bisnis Batik Air Australia.

“Sebagai perusahaan swasta, kami harus cermat melakukan perhitungan dan memastikan pasar di sana benar-benar potensial,” ujarnya.

Pengkajian itu menurutnya juga dilakukan karena perekonomian dan bisnis penerbangan sipil tidak sebagus pasar di Amerika Serikat. “Perekonomian Australia memang sedang menurun dan ada maskapai yang melakukan penghematan”.

Berbagai ekspansi ke luar negeri yang dilakukan oleh Grup Lion Air, lanjautnya,  menjadi jawaban mengapa grup tersebut membeli begitu banyak pesawat yang akan didatangkan dalam beberapa tahapan.

“Pesawat-pesawat itu tidak hanya parkir di Indonesia tapi juga di luar negeri. Selain itu dalam sekian tahun ke depan tidak mungkin infrastruktur penerbangan sipil di Indonesia dan negara-negara lain akan tetap seperti sekarang ini,” katanya.

 GANDENG NU

Pada kesempatan itu Rusdi Kirana dan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Said Aqiel Siradj menandatangani perjanjian kerja sama dengan tajuk NULion. Dalam kerja sama ini, NULion akan memberikan bantuan kredit permodalan kepada para nahdliyin.

Menurut Rusdi, pihaknya akan menggelontorkan anggaran sekitar Rp300 miliar dalam bentuk dana bergulir serta pengadaan berbagai kebutuhan masyarakat pedesaan seperti pupuk pertanian.

“Kalau program ini berhasil, kami akan kembangkan ke komunitas lain di Indonesia,” ujarnya.

Said Aqiel Siradj mengatakan ekonomi kerakyatan telah terbukti memberikan kontribusi positif bagi masyarakat karena mampu menumbuhkan dan meratakan perekonomian rakyat. Lanjutnya, warga NU yang berjumlah sekitar 40 juta orang bisa memberikan kontribusi positif melalui pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper