Bisnis.com, JAKARTA- Pekan ini Menteri Agama Suryadarma Ali bakal menandatangani Keputusan Menteri Agama atau KMA yang menetapkan Garuda Indonesia dan Saudi Arabian Airlines sebagai operator pengangkutan Jemaah Haji 2014.
Kasi Penyiapan Transportasi Udara Direktorat Penyelenggaraan Haji Dalam Negeri Ditjen Pengelolaan Haji dan Umroh Kementerian Agama Edayanti Dasril mengatakan KMA tersebut sudah diparaf oleh para pejabat eselon II dan I serta Sekjen Kemenag, Senin (5/5/2014).
“Kalau sudah dilihat oleh sekjen berarti sudah berada di meja menteri dan tinggal ditandatangani saja. Biasanya berdasarkan pengalaman sebelumnya pak menteri langsung tanda tangan,” paparnya Rabu (7/5/2014).
Dia melanjutkan, ada lima hal yang diputuskan dalam KMA tersebut yakni bagian pertama menetapkan Garuda Indonesia dan Saudi Arabian Airlines sebagai pelaksana transportasi udara Jemaah Haji Indonesia 2014.
Adapun bagian kedua an ketiga menjelaskan secara terpisah peran Garuda Indonesia dan Saudi Arabian Airlines untuk mengangkut jemaah di embarkasi tertentu.
Sementara bagian keempat mewajibkan kedua maskapai tersebut untuk berpedoman pada perjanjian pengangkutan udara serta mengacu pada kerangka acuan penyediaan transportasi haji yang digariskan secara bersama oleh Kemenag dan Kementerian Perhubungan.
Dia melanjutkan, setelah KMA diteken, proses selanjutnya adalah penandatanganan kontrak transportasi udara untuk para jemaah yang rencananya bakal dilakukan di penghujung Mei 2014.
Hindari Delay
Edayanti mengharapkan dua maskapai yang telah ditunjuk oleh Kemenag tersebut menyiapkan diri sehingga pada saat pengangkutan para jemaah bisa tepat waktu atau tidakdelay. Pasalnya, keterlambatan bisa berpengaruh kepada kesiapan para jemaah menjalankan ibadah di Tanah Suci.
Selain persoalan delay, Edayanti juga merisaukan tentang kurangnya sarana bus pengangkut para jemaah dari terminal penumpang di Bandara King Abdul Aziz Jeddah, Arab Saudi menuju ke pesawat. Pasalnya para penumpang yang menggunakan Garuda Indonesia akan ditempatkan di Terminal Barat bersama dengan jemaah dari negara lain.
“Selain itu tantangan lain seperti pemrosesan imigrasi seperti pemeriksaan paspor yang lamban di Arab Saudi serta kuota barang jemaah yang overload, lebih dari 32 kg di bagasi dan 7 kg di kabin,” tambahnya.
Kemenag lanjutnya, juga telah melakukan sosialisasi kepada para petugas kementerian yang berada di seluruh provinsi untuk menginformasikan kepada para calon jemaah tenang keselamatan penerbangan berupa informasi tentang jenis dan jumlah pesawat serta penanganan dalam situasi darurat.
Vice Presiden Corporate Communication Garuda Indonesia Pujobroto mengatakan maskapai pelan merah itu sudah mempersiapkan diri sebagai salah satu operator transportasi udara bagi para jemaah pada musim haji 2014.
Garuda, lanjutnya, sudah menyiapkan 12 pesawat berbadan lebar yang terdiri dari Boeing 747-800, B777 serta Airbus 330 untuk mengangkut sekitar 90.108 jemaah.
“Dari 12 pesawat itu, dua unit merupakan milik Garuda sementara 10 lainnya kami sewa,” tambahnya.
Rencananya Garuda Indonesia bakal mengangkut para jamaah calon haji di embarkasi Aceh, Medan, Padang, Palembang, Jakarta (khusus DKI, Banten dan Lampung), Solo, Banjarmasin, Balikpapan, Makassar serta Mataram.
Sementara Saudia Airlines akan mengangkut jamaah dari embarkasi Batam, Jakarta (khusus wilayah Jawa Barat), dan Surabaya dengan menyiapkan 11 pesawat.