Bisnis.com, JAKARTA--Bank Pembangunan Asia (Asian Development Bank/ADB) menandatangani perjanjian pembiayaan senilai US$350 juta untuk pembangunan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panasbumi Sarulla di Sumatera Utara berkapasitas 320 megawatt.
Situs resmi ADB menyebutkan proyek energi terbarukan ini akan menyediakan energi listrik yang lebih bersih kepada Indonesia, yang saat ini masih didominasi oleh pembangkit listrik berbahan bakar batu bara dan minyak bumi.
“Proyek ini diharapkan dapat menurunkan 1,3 juta ton emisi karbon dioksida setiap tahunnya setelah proyek selesai pada tahun 2018 mendatang,” tulis ADB.
Proyek PLTP menghasilkan emisi gas rumah kaca kurang dari 10% dibandingkan dengan pembangkit listrik berbahan bakar fosil.
“Tenaga geothermal menyentuh sumber daya asli Indonesia yang melimpah, yang bisa menyediakan energi bersih yang berkelanjutan dan aman, dan pada saat yang sama menurunkan emisi karbon secara signifikan,” kata Spesialis Senior Investasi di ADB’s Private Sector Operations Department, Jackie B. Surtani.
Saat ini Indonesia masih menggunakan batubara dan minyak bumi untuk menghasilkan 65% listrik di Indonesia dan mendorong pertumbuhan ekonominya. Pemerintah sendiri telah berkomitmen untuk meningkatkan komposisi energi terbarukan di dalam suplai energi utama Indonesia, dari 5% pada 2010 menjadi 25% pada 2025.
Menurut siaran pers ADB itu, PLTP Sarulla akan dibangun dan dilaksanakan melalui kontrak perjanjian energi selama 30 tahun dengan Perusahaan Listrik Negara (PLN), kontrak operasi bersama selama 30 tahun bersama Pertamina Geothermal Energy dan jaminan selama 20 tahun dari Kementerian Keuangan.