Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Survei Fitch Jelang Pemilu: Pebisnis Optimistis, Perbankan Sebaliknya

Survei lembaga pemeringkat Fitch Ratings menunjukkan mayoritas masyarakat pebisnis menilai positif dan optimistis dalam memandang situasi ekonomi dan bisnis pada tahun ini bahkan ketika menghadapi Pemilihan Umum 2014.

Bisnis .com, SINGAPURA--Survei lembaga pemeringkat Fitch Ratings menunjukkan mayoritas masyarakat pebisnis menilai positif dan optimistis dalam memandang situasi ekonomi dan bisnis pada tahun ini bahkan ketika menghadapi Pemilihan Umum 2014.

Akan tetapi, optimisme pebisnis itu disertai dengan dunia perbankan di Indonesia yang justru meyakini kondisi yang sebaliknya.

Dikutip dari Reuters, Senin (24/3/2014), dalam survei Fitch, sejumlah pebisnis diminta untuk menjawab 11 pertanyaan yang diajukan tentang perekonomian Indonesia, reformasi, dan perkembangan selama 5 tahun ke depan.

Survei dilakukan kepada 210 peserta dari lembaga keuangan, perusahaan, pemerintah, regulator, dan media. Lebih dari 15% responden adalah presiden direktur, kepala perusahaan, dan direktur keuangan. Sedangkan 20% diantaranya adalah kepala divisi atau departemen.

Tercatat sebanyak duapertiga responden menolak pelabelan bahwa Indonesia termasuk sebagai salah satu dari "Fragile five" atau lima negara rapuh dari sisi ekonomi. Istilah itu diungkapkan oleh Ashley Taylor, Ekonom Bank Dunia, dalam presentasinya.

Komentar Wakil Menteri Keuangan Bambang Brojonegoro, Gubernur Bank Indonesia Agus D.W. Martowardojo, Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mulya Siregar, juga mengungkapkan hal yang sama.

Responden juga memiliki keyakinan pada nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Sebanyak 50% responden menilai rupiah akan berada pada posisi stabil setelah mengalami pelemahan yang signifikan sepanjang 2013.

Sedangkan 42% responden menilai rupiah akan menguat.

Kendati sebanyak 60% responden menilai regulasi yang muncul beberapa waktu terakhir akan memberikan dampak negatif terhadap investasi, sebanyak 82% responden menilai Indonesia akan membuat kemajuan yang signifikan dalam lima tahun ke depan, terutama karena reformasi struktural.

Duapertiga responden yakin Indonesia mampu mempercepat pembangunan infrastruktur hingga lima tahun ke depan.

"Sekira 87% percaya isu korupsi dan transparansi akan terus dibahas pada tingkat yang sama atau lebih cepat," kata Managing Director Head of Asia-Pacific Corporate Ratings Group Andrew Steel.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Sukirno
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper