Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menteri Perdagangan: Ekspor 2014 Ditarget Tumbuh 4,1%

Kementerian Perdagangan menargetkan pertumbuhan ekspor 2014 sebesar 4,1% dan nilainya diperkirakan mencapai US$190 miliar. Sedangkan target ekspor nonmigas tahun 2014, ditetapkan tumbuh sekitar 5,5%-6,5%.
Pertumbuhan ekspor kelompok produk prospektif ditargetkan meningkat 9%-10%, atau senilai US$17,1 miliar-US$17,3 miliar. /bisnis.com
Pertumbuhan ekspor kelompok produk prospektif ditargetkan meningkat 9%-10%, atau senilai US$17,1 miliar-US$17,3 miliar. /bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perdagangan menargetkan pertumbuhan ekspor 2014 sebesar 4,1% dan nilainya diperkirakan mencapai US$190 miliar. Target ekspor nonmigas 2014 ditetapkan tumbuh 5,5%-6,5% dibandingkan capaian2013, dan nilainya diperkirakan berada di kisaran US$158 miliar-US$159 miliar.

Hal ini diutarakan oleh Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi dalam media briefing di kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Minggu (23/3/2014).

"Untuk mencapai target peningkatan ekspor tersebut, Kemendag telah telah menyusun lima strategi utama dalam peningkatan ekspor, yaitu promosi, pengamanan perdagangan, peningkatan daya saing dengan regulasi dan fasilitasi, peningkatan daya saing dengan hilirisasi dan substitusi impor, serta peningkatan daya saing infrastruktur," lanjutnya.

Strategi tersebut akan terus disinkronisasikan dan disinergikan bersama pemangku kepentingan terkait, baik pemerintah (kementerian/lembaga) maupun swasta (Kadin/Apindo/asosiasi, serta pelaku usaha), baik di tingkat pusat maupun daerah, termasuk dengan perwakilan RI di luar negeri.

Mendag menjelaskan perbandingan ekspor 2013 dengan 2014. “Pada 2013 ekspor Indonesia mencapai US$182,6 miliar, atau menurun 3,9% dibandingkan 2012, sedangkan ekspor nonmigas sebesar US$149,9 miliar, atau menurun 2%," ujarnya.

Menurut Mendag, target pertumbuhan ekspor dijabarkan dalam target tujuan ekspor yang diprioritaskan pada pasar utama dan pasar ekspor prospektif. Negara yang termasuk pasar utama dipilih berdasarkan pada nilai dan pangsa pasar ekspor terbesar dari nilai ekspor Indonesia ke dunia dengan tren perdagangan positif dalam 5 tahun terakhir.

Sementara itu, untuk negara kelompok pasar prospektif dipilih berdasarkan nilai pertumbuhan ekspor yang tinggi, serta nilai dan pangsa pasar ekspor Indonesia yang terus meningkat di negara-negara dimaksud dengan tren perdagangan yang juga positif dalam 5 tahun terakhir.

Pasar ekspor utama dibagi atas 14 negara, yaitu China, Jepang, Korea Selatan, India, Singapura, Malaysia, Thailand, Filipina, Amerika Serikat, Belanda, Jerman, Italia, Spanyol, dan Inggris. Sedangkan pasar ekspor prospektif dibagi atas 19 negara, antara lain Taiwan, Hong Kong, Turki, Myanmar, Kamboja, Saudi Arabia, Uni Emirat Arab, Iran, Rusia, Ukraina, Brasil, Meksiko, Argentina, Peru, Chili, Australia, Afrika Selatan, Mesir, serta Nigeria.

Mendag juga menyampaikan bahwa peningkatan ekspor 2014 dilakukan berdasarkan pertumbuhan target produk ekspor yang dibagi atas produk utama, produk prospektif, serta produk nonmigas lainnya.

Pertumbuhan ekspor dari kelompok produk utama ditargetkan dapat tumbuh 5,5%-6,5% atau setara dengan nilai US$96,7 miliar-US$97,7 miliar.

Ada 10 produk yang termasuk dalam kelompok ini, yaitu CPO dan turunannya; tekstil dan produk tesktil (TPT); elektronik; karet dan produk karet; produk kayu; pulp dan furniture; produk kimia; produk logam; mesin-mesin; makanan olahan; dan otomotif.

Sementara itu, pertumbuhan ekspor kelompok produk prospektif ditargetkan meningkat 9%-10%, atau senilai US$17,1 miliar-US$17,3 miliar.

Kelompok ini terdari dari 10 jenis produk, antara lain alas kaki; perhiasan; produk plastik; udang; ikan dan produk ikan; kopi; kakao dan olahannya; kerajinan; rempah-rempah; serta kulit dan produk kulit.

“Melihat peluang serta persaingan di pasar ekspor maupun potensi dan permasalahan di dalam negeri dari sisi pasokan Indonesia, Kementerian Perdagangan mengajak semua stakeholder untuk bekerja sama, saling bersinergi dan melakukan sinkronisasi program guna mengatasi semua kendala dan permasalahan yang ada, yang terkait dengan ekspor,” pungkas Mendag.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper