Bisnis.com, JAKARTA—Pagelaran International Furniture and Craft Fair Indonesia (IFFINA) yang diadakan oleh Asosiasi Industri Permebelan dan Kerajinan Indonesia (Asmindo) selama 14-17 Maret 2014 berhasil membukukan tranksaksi senilai sekitar US$550 juta.
“Mayoritas pembeli masih berasal dari pasar klasik, yaitu dari Uni Eropa. Berikutnya disusul oleh konsumen dari Asia, yaitu Taiwan dan Korea Selatan,” kata Indrawan, Direktur Eksekutif Asmindo, kepada Bisnis.com, Senin (17/3/2014).
Selain buyer dari ketiga negara itu, tuturnya, pembeli dari Turki juga melakukan pembelian yang cukup besar. Sementara untuk konsumen domestik, jelas Indrawan, masih didominasi oleh pelaku usaha hotel dan apartemen.
Dia menuturkan kalau banyak juga desainer yang terlibat tranksaksi dalam pameran furnitur dan kerajinan tahunan itu. Rata-rata, katanya, pembeli domestik bukanlah end user melainkan melakukan pembelian untuk dijual kembali.
Indrawan juga memaparkan bahwa produk yang paling diminati oleh konsumen adalah yang berbasis recycle wood atau kayu daur ulang.