Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Implementasi MEA Di Indonesia Terburuk Kedua Setelah Laos

Kendati pemerintah mengklaim kemajuan implementasi MEA 2015 mencapai 77% atau di atas rata-rata kawasan Asean 72,2%, pencapaian Indonesia justru terburuk kedua setelah Laos pada kurun 2008-2013.
Bisnis.com, JAKARTA — Kendati pemerintah mengklaim kemajuan implementasi MEA 2015 mencapai 77% atau di atas rata-rata kawasan Asean 72,2%, pencapaian Indonesia terburuk kedua setelah Laos pada kurun 2008-2013.
 
Singapura menjadi negara dengan kemajuan implementasi paling cepat, yaitu 81,3%. Disusul, Thailand 81,1%, Vietnam 80,1%, Malasyia 80%. Adapun, negara dengan kemajuan implementasi terburuk ditempati Laos, yaitu 76,9%.
 
Menko Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan sebenarnya banyak kemajuan. "Dari sisi scorecard dan lain sebagainya. Akan tetapi yang tetap kita harus soroti adalah bagaimana kita terus meningkatkan daya saing kita,” ujar Menko Perekonomian Hatta Rajasa, Rabu (12/3/2014).
 
Dia menjelaskan Indonesia mau tidak mau harus siap menghadapi MEA pada 2015. Oleh karena itu, penting bagi Indonesia meningkatkan daya saing, sekaligus mengejar komitmen dari yang sudah ditetapkan sejak 2008 yang lalu.
 
Menurutnya, daya tarik investasi di Indonesia masih sangat besar, terbukti dari tingginya minat investasi dari investor asing. Kendati demikian, pekerjaan rumah seperti pembangunan infrastruktur, sumber daya manusia, perizinan dan lain sebagainya perlu lebih ditingkatkan.
 
“Oleh karena itu, pemerintah melibatkan seluruh pemangku kepentingan. Kita akan membentuk semacam satu komite, yang bertujuan mengamati perkembangan, sosialisasi, dan upaya meningkatkan daya saing,” ujarnya.
 
Di samping itu, komite ini juga akan menginventarisir peluang-peluang bagi Indonesia untuk melakukan ekspansi ke negara Asean lainnya. Menurutnya, pemanfaatan integrasi ekonomi Asean oleh pelaku usaha Indonesia masih rendah..

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper